Bob’s Racing School Bertekad Cetak Banyak Pebalap Berprestasi

SURABAYA  — Kemajuan dunia motorsport Indonesia bergantung kepada keseriusan pembibitan. Sayangnya di Indonesia hal tersebut kurang mendapat perhatian.

Salah satu bentuk pembibitan adalah sekolah balap untuk usia belia. Jarang kita mendengar adanya sekolah balap di sini.
Bobby Aranxa Alatas merupakan salah satu insan otomotif yang sangat peduli terhadap pembibitan. Itulah sebabnya dia mendirikan sekolah balap sepeda motor bagi anak-anak usia dini.
Bob’s Racing School didirikan pada 18 Desember 2005 oleh mantan pebalap PON 2004 dan 2008 ini. Lokasinya sendiri di sirkuit Kenjeran Surabaya.
Sekolah didirikan karena Bobby melihat meredupnya prestasi pebalap-pebalap asal jawa Timur dalam satu dekade ke belakang. “Saya prihatin, mas,” akunya.
“Saya ingin banyak pebalap Jawa Timur berprestasi di tingkat nasional, bahkan internasional, di masa depan,” harapnya.
Jumlah muridnya hingga kini terhitung sekitar 50 orang. “Kami mendidik murid berusia 7-16 tahun. Kami mengajar dari dasar,” ungkap eks pebalap liar ini.
Bobby bersama Momo Harmono melatih bibit-bibit belia seminggu lima kali (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat). “Setiap murid harus melakoni 200 laps sirkuit Kenjeran. Hal tersebut berguna untuk mengasah teknik dan stamina tubuh. Sedangkan selepas sholat Jumat, kami tempa fisik mereka,” urainya.
Setiap hari latihan berlangsung mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB, dengan istirahat pukul 12.00 WIB. Bob’s Racing School memiliki 5 sepeda motor underbone 125cc dengan dua tangki bahan bakar untuk digunakan latihan murid-muridnya.
“Kami ajarkan mereka mulai dari cara berkendara, menikung, dan membalap yang benar,” katanya. “Jika dia mahir atau pernah ikut balap, maka cukup ikut training 1 bulan menjadi lebih mahir.”
“Sebenarnya kami beruntung memiliki sirkuit Kenjeran karena saya dapat membaginya menjadi 5 karakter,” tambah Juara Nasional Sepeda Motor Bebek 2-Tak 1999-2001 tersebut. “Dengan begitu mereka bisa bermain di semua sirkuit di Indonesia.”
Uniknya mayoritas peserta latih berasal dari luar Jawa Timur. “Mungkin banyak orang Surabaya atau Jawa Timur umumnya lebih suka latihan sendiri atau menghadapi kendala dana,” perkiraannya.
Setiap murid dikenai biaya Rp 5 juta dengan fasilitas mendapat penginapan dan tidak perlu modal sepeda motor. Setiap murid wajib mendapat ijin dari orang tua masing-masing untuk menjadi murid di Bob’s Racing School.
Salah satu pebalap sepeda motor yang pernah mengenyam pendidikan di sini adalah Tommy Salim — juara Honda Bebek 110 cc Tune Up Pemula (MP4) Honda Racing Championship 2010 Seri V.
Namun, Bob mengakui pengeluaran untuk ban cukup besar. “Setiap 3-4 hari saya harus ganti 2 ban untuk satu sepeda motor. Makanya kami beruntung mendapat sponsor dari PT Gajah Tunggah sejak sebulan ini,” akunya dengan gembira. “Mereka menyediakan ban IRC bagi kami. Sejauh ini usia pakainya dua kali lebih lama dibandingkan ban bermerk lain sebelumnya,” katanya.
Bagi PT Gajah Tunggal — produsen ban IRC untuk sepeda motor — dukungan yang diberikan kepada Bob’s Racing Team menjadi salah satu bagian dari komitmennya dalam memajukan dunia motosport nasional.
“Kami tidak hanya menjadi sponsor berbagai kejuaran balap mobil atau sepeda motor. Kami pun peduli terhadap pembibitan,” kata Arijanto Notorahardjo, General Manager PT Gajah Tunggal.

0 komentar:

Copyright © 2012 Dapur Racing.