Yamaha Mio Sporty, Piston F-150 Asapi Seeded

Di kelas 175 cc open Indonesian Super Matic Race 2012 Seri 1 di Subang lalu, pembalap seeded dibuat keder (bingung) Yamaha Mio besutan Dani Keder. Meski masih pemula namun sudah sanggup juara 1.

Mio geberan dari tim YPIB CLD Paula Poker Woy’s menggunakan seher Suzuki Satria F-150. “Dibarengi dengan penggunaan boring dari bebek 150 cc ini,” jelas Umar Paula sang mekanik

Diameter piston 62 mm. Menurut Paula, piston ini dipilih karena jika diukur dari lubang pin piston, tinggi seher ukurannya sama dengan punya Mio. “Kalau pakai seher GL, nongolnya terlalu ekstrim,” argumen Umar.

Namun seher Satria F lubang pen sehernya 16 mm. Dipasang di setang seher standar Mio jadi longgar. Karena lubang di setang seher Mio 15 mm. Solusinya dibuatkan bushing setebal 0,5 mm. Dipilih bahan yang kuat.

Dari sini bisa diketahui kapasitas mesin. Dipadukan stroke piston 57,9 mm yang masih standar, jika dihitung menggunakan rumus volume silinder di motor bakar, adalah 0,785 x (62)² mm x 57,9 mm = 174,71 cc. Artinya kapasitas ruang bakar masih masuk regulasi saat discrut.

Kapasitas silinder besar, kompresi berubah. Kini dipatok 12,3 : 1 untuk menyesuaikan dengan regulasi yang harus pakai bahan bakar Pertamax Plus.

Suplai gas bakar juga diperbesar, klep menggunakan yang berlogo EE. Klep in berdiameter 30,5 mm dipadukan dengan katup buang 24,5 mm.

“Klep ini memang batangnya lebih panjang, harus dipotong agar sama dengan punya Mio. Namun kelebihannya diameter batang klep sama dengan punya Yamaha Mio,” jelas sang mekanik asli subang itu.

Lanjut mekanik yang punya workshop di Kampung Gardu, Langkap, Pagaden, Subang itu, lubang isap diperbesar sampai 27,45 mm. Dihitung 90% dari diameter klep isap 30,5 mm itu.
Tidak ketinggalan, lubang pembuangan pun disentuhnya, saluran exhaust dikorek sebesar 24,5 mm. Itu berarti 100% dari ukuran diameter klep buang berdiameter 24,5 mm. Menjadikan tenaga mesin berada di kisaran 11.000 rpm.

Untuk membantu power galak di bawah diakali dari durasi kem. Klep isap dibuat membuka 25º sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 55º setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sehingga didapat total durasi 260º.

“Sedangkan klep buang durasinya dibikin berbeda, dengan total durasi 258º. Didapat dari klep ex membuka 54º sebelum TMB dan menutup 24º setelah TMA,” jelas mekanik asli Subang itu.

Kalau dihitung, walaupun derajat pembukaan dan penutupannya berbeda, LSA (Lobe Separation Angle) pada setiap bubungan dibuat sama. Untuk kem yang dipakai ini, LSA main di 105º. Kondisi ini ditujukan untuk bantu napas diputaran menengah hingga putaran atas.

Tidak cukup sampai disitu, karena CVT butuh tenaga galak di putaran bawah, Umar mengimbanginya roller ringan dengan bobot 6 gram. Disandingkan dengan rasio standarnya 13/42 dan penggunaan pegas CVT 1.500 rpm. Selain itu, dibantu mengaplikasi karburator Keihin PE 28 mm.


0 komentar:

Copyright © 2012 Dapur Racing.