Serial Cornering, Mainan Baru Bikers

HARUS SANTAI, FOKUS DAN JAGA EMOSI

















 1.Posisi kepala dan pandangan (peripheral view) dan posisi leher harus di buat senyaman mungkin, dengan tidak memberikan stress terlalu besar terhadap leher akibat G-force yang dihasilkan saat menikung. Usahakan posisi kepala tetap nyaris tegak (tidak ikut miring). Pastikan suplai oksigen ke dalam HELM cukup dan tidak terganggu.

 2.Pergelangan tangan kanan pada saat memengang handle gas dibuat sesantai mungkin agar dapat melakukan smooth throttling atau membuka gas dengan lembut, dan melakukan trail braking dengan lembut pula. Apabila pergelangan tangan diberikan stress terlalu banyak akibat menahan bobot bahu, maka akibatnya akan cepat lelah. Lepaskan handle rem apabila tidak diperlukan.

 3.Posisi bahu memegang peranan paling penting dalam mengambil tikungan. Posisi bahu yang kaku dan tegang akan menyulitkan saat melakukan kneedown (lutut menyentuh aspal), dan akibatnya body position berantakan. Akibatnya cornering tak akan bisa dilakukan dengan benar. Rilekskan bahu dengan mengikuti posisi siku, di mana bahu di dorong ke depan dan condong untuk mengurangi stress dari G-force yang berlebihan.

 4.Pada posisi ini siku memiliki baban besar di antara semua bagian tubuh, karena harus menahan tumpuan dari bahu dan pantat. Buatlah senyaman mungkin dengan membuka lebih lebar dari posisi badan untuk mengurangi stress otot yang berlebihan. Ingat apabila siku terlalu tangang, maka otot sikku akan mengurangi kelenturan dan kemampuan siku untuk menekuk dan bergerak.




















 5.Posisi pergelangan tangan kiri yang akan menerima beban besar dari bahu, siku dan pantat akan tertekan lebih hebat akibatnya G-force dan stressnya otot – otot pendukung. Janganlah memengang handle terlalu keras dan kaku. Cobalah fleksibel dengan sedikit memainkan pergelangan jempol. Memengang terlalu keras handle bar hanya akan memperburuk kelenturan otot – otot pendukung dan akan membuat kelelahan yang luar biasa. Lepaskan lah jari dari handle kopling apabila tidak diperlukan.

 6.Posisi pantat akan ditentukan oleh posisi bahu, siku, dan pergelangan tangan kiri. Posisi pantat yang rileks akan mempermudah kita dalam melakukan maneuver. Janganlah bergeser pantat terlalu cepat atau kasar, sebab pergerakan tiba – tiba disektor ini akan membuat bahu, siku dan pergelangan tangan kiri terkena stress besar. Gantungkan Pantat dengan santai di sudut sadel.

 7.Posisi telapak kaki di footstep usahakan pada posisi jinjit, atau ujung kaki depan pada ujung footstep dengan tidak memberi beban tubuh terlalu besar pada kaki. Posisi kaki yang rileks akan mempermudah kita melakukan koreksi tubuh apabila terjadi sesuatu.

 8.Jepitlah posisi lutut kanan pada body atau tangki untuk mengurangi beban berlebihan pada otot – otot dan sendi bagian kiri tubuh, sehingga bobot tubuh yang terkena efek G-force akan terdistribusi dengan rata, sehingga tidak akan ada otot yang terekspons terlalu banyak. Ini akan membuat kita tidak cepat lelah.


0 komentar:

Copyright © 2012 Dapur Racing.