Honda Blade, Mesin Tahan Panas
Honda Blade pacuan Norizman
Islamil dari tim Harian Metro Y-TEQ SCK Honda Racing Malaysia tidak
hanya kencang. Tapi, juga tahan lama dan tidak ngedrop. Sukses jadi
jawara di gelaran Asian Road Race Championships Seri 1 yang digelar di
Sirkuit Sepang, Malaysia. Pembalap Indonesia dibuat kewalahan, padahal
basic mesin yang diandalkan hasil racikan mekanik asal Indonesia.
Dari sesi latihan yang berlangsung sejak Jumat, motor Norizman memang terlihat mendominasi, selalu ada di posisi terdepan dengan catatan waktu terbaik. Malah saat babak kualifikasi berlangsung di bawah guyuran hujan pembalap bertubuh kecil ini sukses meraih pole position.
“Sejak tahun lalu motor kami mulai laju, malah di event balap Cup Prix (Kejurnas di Malaysia) saya berhasil jadi juara nasional dengan Honda Blade ini,” jelas pembalap yang sudah malang melintang ngegas motor Honda ini.
Kalau diamati kelebihan besutan Norizman ini ada pada endurance motor yang mampu digeber dalam waktu cukup lama. Padahal motor benar-benar di geber mengitari litar Sepang sepanjang 14 lap. Berbeda dengan besutan balap Honda di tanah air yang selalu terkendala mesin overheat. Melaju di lap lap awal tapi akhirnya tenaganya loyo di akhir lomba.
Kabarnya besutan Norizman mesinnnya di buat di Indonesia. “Memang mulai tahun lalu, tim Harian Metro Y-Teq SCK Honda Racing order beberapa mesin dari saya,” buka Tomy Huang, bos BRT yang datang langsung ke sirkuit Sepang mengamati jalannya balap.
Menurut Tomy, tipikal mekanik Malaysia memang doyan riset mesin. Artinya bermodal mesin racikan tuner Indonesia dikembangkan jadi lebih baik lagi performanya. “Mereka tidak sekadar beli mesin utuh dan langsung buat balap, rata-rata dipelajari ubahannya dan dikembangkan,” lanjutnya.
Kalau lihat tampilannya Honda Blade yang masih bodi lama ini (Di Malaysia belum keluar New Blade) paling berbeda pada bagian knalpotnya. Kalau di tanah air rata-rata tim balap road race mengandalkan knalpot yang berbahan stainless steel buatan Malaysia. Pembalap sana macam Norizman hanya mengandalkan knalpot dari bahan pelat besi biasa yang dikelir hitam doff.
Jadi, tidak ikut-ikutan tim Indonesia yang malah menggunakan knalpot ternama buatan Malaysia. Di Malaysia sendiri pakai produk biasa.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Batlaxx 70/80-17
Ban belakang : Battlax 70/80-17
Knalpot : CJ Ipoh Bikes
Footstep : Racing
Dari sesi latihan yang berlangsung sejak Jumat, motor Norizman memang terlihat mendominasi, selalu ada di posisi terdepan dengan catatan waktu terbaik. Malah saat babak kualifikasi berlangsung di bawah guyuran hujan pembalap bertubuh kecil ini sukses meraih pole position.
“Sejak tahun lalu motor kami mulai laju, malah di event balap Cup Prix (Kejurnas di Malaysia) saya berhasil jadi juara nasional dengan Honda Blade ini,” jelas pembalap yang sudah malang melintang ngegas motor Honda ini.
Kalau diamati kelebihan besutan Norizman ini ada pada endurance motor yang mampu digeber dalam waktu cukup lama. Padahal motor benar-benar di geber mengitari litar Sepang sepanjang 14 lap. Berbeda dengan besutan balap Honda di tanah air yang selalu terkendala mesin overheat. Melaju di lap lap awal tapi akhirnya tenaganya loyo di akhir lomba.
Kabarnya besutan Norizman mesinnnya di buat di Indonesia. “Memang mulai tahun lalu, tim Harian Metro Y-Teq SCK Honda Racing order beberapa mesin dari saya,” buka Tomy Huang, bos BRT yang datang langsung ke sirkuit Sepang mengamati jalannya balap.
Menurut Tomy, tipikal mekanik Malaysia memang doyan riset mesin. Artinya bermodal mesin racikan tuner Indonesia dikembangkan jadi lebih baik lagi performanya. “Mereka tidak sekadar beli mesin utuh dan langsung buat balap, rata-rata dipelajari ubahannya dan dikembangkan,” lanjutnya.
Kalau lihat tampilannya Honda Blade yang masih bodi lama ini (Di Malaysia belum keluar New Blade) paling berbeda pada bagian knalpotnya. Kalau di tanah air rata-rata tim balap road race mengandalkan knalpot yang berbahan stainless steel buatan Malaysia. Pembalap sana macam Norizman hanya mengandalkan knalpot dari bahan pelat besi biasa yang dikelir hitam doff.
Jadi, tidak ikut-ikutan tim Indonesia yang malah menggunakan knalpot ternama buatan Malaysia. Di Malaysia sendiri pakai produk biasa.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Batlaxx 70/80-17
Ban belakang : Battlax 70/80-17
Knalpot : CJ Ipoh Bikes
Footstep : Racing
0 komentar: