Yamaha Mio, Modal 110 CFM Jadi Juara 1

Yamaha Mio pacuan Bangga DS dari tim Cargloss AHRS bikin bangga.  Sukses juara 1 kelas 150 cc pemula. Tepatnya di ronde IV MOTOR Plus Indonesian Super Matic Race di  Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu lalu.

Menurut Chepy Sugianto dan Suri  sang mekanik, kepala silinder korekannya diukur menggunakan flowbench di Bintang Racing Team (BRT). Flow atau debit gas bakar yang ada di lubang isap mencapai 110 cfm.

Itu didapat dengan menggunakan klep isap 28 mm. Sedangkan besar diameter lubang inlet dikorek mencapai 25,5 mm. Untuk klep ukuran ini memang menurut rumus dari flowbench BRT harus mencapai 110 cfm. “Agar gas bakar yang terisap optimal,” jelas Chepy yang  endut itu.

Untuk bukaan atau durasi klep dibikin sama. Klep isap membuka 34 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah). Durasi totalnya jadi 274 derajat.

Untuk klep buang juga tetap 274 derajat. Klep eksos membuka 60 derajat sebelum TMB dan menutup 34 derajat setelah TMA.

Durasi kem bisa dibuat ekstrem atau tinggi karena rasio kompresi juga sudah besar. Walau menggunakan bahan bakar Pertamax Plus, rasio kompresi bisa dipastikan dipatok pada 13,5 : 1.

Untuk suplai bahan bakar dipilih khusus agar sesuai dengan suhu pada malam hari. Maklum di balap matik lalu dipentas pada malam hari.
Menurut Chepy, paling pas menggunakan karburator Mikuni TM dengan diameter venturi 28 mm. Untuk pilot-jet 17,5 dan main-jet 127,5. Sesuai juga dengan trek yang waktu itu butuh rolling speed dan akselerasi spontan.

Guna mengimbangi kondisi sirkuit yang cocok untuk matik itu, CVT juga diatur ulang. Karena durasi kem yang ekstrem dan bagus untuk putaran atas, maka tenaga atau power di rpm bawah juga kudu dibenahi.

Menurut mekanik berambut ikal itu, roller dipilih yang punya bobot paling ringan. Di pasaran paling ringan tersedia bobot 5 gram.

Penyesuaian lain yaitu untuk buka-tutup kem yang punya lift bermain di angka  8,3 mm untuk klep buang dan klep isap 8,9 mm. Harus didukung penggunaan per klep Jepang yang dipasarkan AHRS .

Menggunakan per klep Jepang artinya membuat mesin bisa menjerit sampai rpm tinggi. Tidak floating dan suara mesin enggak mendem.

Penyesuain lain tentunya juga ikut dilakukan. Tentu mengikuti karakter sirkuit yang didominasi banyak tikungan. Yaitu seting suspensi.  Rebound juga kudu dibuat keras. “Baliknya sokbreker dibuat lama,” cuap Chepy lagi. 

Untuk aliran gas buang dipilih menggunakan buatan AHRS. Katanya dibuat dari bahan stainless yang punya diameter pas untuk mesin 150 cc. Knalpot ini juga sudah diproduksi massal untuk Mio harian dan balap bore up sampai dengan 150 cc.

 DATA MODIFIKASI
Ban : Indotire
CDI : BRT
Roller : AHRS
Sok belakang :  Daytona

0 komentar:

Yamaha Jupiter-Z, Pencetak Rekor Sentul!

Selain pintar curi angin, Rafid Topan juga didukung motor tangguh. Yamaha Jupiter-Z ini yang bikin racer tim Yamalube KYT Tunggal Jaya ASH (YKTJA) itu tembus 1:53,579 detik di Sirkuit Sentul, ketika kualifikasi kelas IP 125, IndoPrix Seri III.

Menurut Hawadis sendiri, fokus seting besutan si Dewa Angin itu hanya ada di dua sisi. Semua, terdapat di kepala silinder. Ya, part yang jadi otaknya mesin 4-tak. “Seting hanya sempurnakan kerja kem dan bos klep saja,” ujar tunner berdarah Madura ini.

Bos klep, tidak lagi dibikin ramping seperti seting yang diterapkan sebelumnya. Padahal, tujuannya bos klep dibuat ramping, agar debit campuran udara dan bahan bakar jadi lebih banyak.

Kini sisi kanan-kiri bos klep dari bahan albronze itu tidak disentuh. “Adanya bos klep utuh ini bikin tekanan dan flow lebih bagus. Malah kalau dipapas, aliran kayak plong begitu saja,” ungkap Hawadis yang katanya teringat kinerja tubrocyclone ketika pakai bos klep utuh ini.
Turbocyclone, part yang terletak di venturi dan berfungsi memutar udara yang ingin masuk ke karbu. Tapi, part ini sudah lama tidak dipakai para tunner lagi.

Lanjut! Meski bos klep utuh, porting lubang isap gak dibuat lebih besar. “Porting sama saja dengan dulu. Hanya, memang bagian atas bos klep dibuat sedikit membulat. Tidak lagi kotak,” bilang pria berkumis tebal ini.

Kinerja klep 29 mm (in) dan 24 mm (ex) yang diaplikasi juga disesuaikan profil kem. Dengan durasi 272º, LSA (Lobe Separation Angle) main di 102º. Tapi, bukan itu intinya! “Tebal badan kem juga sudah dibuat jadi 6 mm. Sebelumnya, 12 mm. Bentuknya seperti kem yang pakai pelatuk roller,” urai Hawadis lagi. Lebih ringan dong!

DATA MODIFIKASI
Ban : IRC 166 90/80-17
Sok belakang : YSS
Karburator : Mikuni PWK Sudco 28 mm
CDI : BRT Imax YZ 16 Step
Gir : 16/35 mata

0 komentar:

Honda Karisma, Penggebrak Kelas 125cc

Abdul Syukur alias Kelling tak cuma kesohor di arena balap lurus resmi. Di ajang balap malam non resmi pun mekanik bengkel rumahan di Jl. Masjid Al-Goufur, Kiragil Baru, Tangerang Selatan, Banten cukup disegani. Semula, Karisma milik Saipul warga Serpong-Banten ini cukup terkenal di trek lurus malam hari. Wajar kalau sekarang kayak artis digosipin mulu di kalangan balap.

“Padahal baru jadi. Ubahan dibikin eksklusif buat turun balap," kata pemilik motor biasa disapa Acoy. Karisma ini juga dipersiapkan untuk balap lurus resmi sebagai media promosi bengkel Acoy yaitu Rara Motor (RM). Untuk memenuhinya, Acoy menggelandang ke tempat Kelling.

Sekarang pakai piston Honda Tiger oversize 150 diameter 65 mm dengan setang piston Legenda. Meski lebih pendek 2 mm, ubahan dibuat untuk kejar paking tipis. Stroke dibikin 6 mm dengan total 63,9 mm. Tangan Kelling pun memapas bibir silinder head 1,2 mm dengan lebar dan sudut squish ikuti diameter piston.
Biar buka-tutup tetap rapat, pria berjeng-got ini memilih klep EE-5. "Kalau buat Honda, klep jangan terlalu besar. Mesti dikecilkan jadi 32/27,5," tambahnya.

Kem tetap pakai asli. Hanya dimodifikasi. Angkatan klep buang dibikin 9,1 mm dan katup masuk diracik jadi 9,4 mm. Agar tidak kehilangan power saat pindah gigi, rasio girboks dihitung ulang.

Dipilih gigi 4 punya perbandingan overdrive. "Perbandingan gigi asli 24/26 mata diganti 25/25 biar putaran atas enteng," ucap Ayah dua anak itu.  Siap dibuktikan.

 DATA MODIFIKASI
Ban depan : Commet 50/100-17
Ban belakang: Hut 60/90-17
Koil: Suzuki RM125
Karburator : Keihin PE 28)
Sok belakang : KTC

0 komentar:

Test Ride Honda CBR 150R, Tempuh 432,3 Km Sekali Isi Full Tangki

Setelah sesi first ride di sirkuit Gokart Sentul, kini giliran mengajak Honda CBR 150R jalan-jalan dalam simulasi sehari-hari. Sesi ini harus dilakukan biar tahu performa sesungguhnya. Tarik yuk!

Langsung putar kunci kontak. Eh, head lamp langsung menyala. Meski terang, lampu ini tidak dilengkapi saklar on/off. Hanya ada saklar untuk mengaktifkan lampu jauh-dekat di panel sebelah kiri.

Yang lebih menarik, panel digitalnya bernuansa orange mudah dibaca dan tidak silau. Meski tak punya sorotan iluminasi warna biru seperti sang kakak CBR 250R, tapi tetap sedap dipandang mata.

Oiya, baru sadar kalau CBR 150R ini tidak dilengkapi dengan sakelar engine stop. Tapi beruntunglah, karena motor seharga Rp 33 juta ini punya kunci kontak dengan pengaman magnet.
Posisi riding yang menunduk memang agak merepotkan saat harus berlama-lama di kemacetan. Apalagi untuk postur pengendara 165cm, lumayan pegal tapi tetap lebih mudah dikendarain ketimbang CBR 250R. Yang pasti karena lebih ramping, sehingga untuk selap-selip pastinya lebih lincah.

Jangan lupa untuk waspada dengan posisi spionnya yang menjulang. Posisinya yang jauh dari setang membuat kita harus membiasakan diri, jangan sampai nyangkut di motor sebelah atau di spion mobil saat melintasi kemacetan.
Suhu Mesin Stabil, BBM Tembus 1 liter : 33 km!

Mesin 150cc DOHC 4 klep yang dipakai CBR 150R ini sudah dilengkapi radiator dan electric fan. Sistem pendinginan ini cukup optimal bekerja. Meski macet atau diajak berlari kencang, suhu di indikator tak pernah lebih dari tiga bar dari maksimal 6 bar.

Hasilnya, performanya terus baik di semua kondisi jalanan. Cuma, karena punya karakter enak di putaran mesin tinggi seperti yang sudah dijelaskan dalam sesi first ride, jadi harus pandai-pandai mengatur ritme dan posisi gigi.

Karena torsi 12,66 Nm-nya ada di 8.500 makanya baru enak di 6.000 sampai 7.000 rpm ke atas. Di bawah itu, tarikan terasa agak berat, makanya harus sesuaikan gigi biar tetap bertenaga.
 Untuk mencapai kecepatan 60 km/jam dibutuhkan waktu hanya 4,4 detik dengan jarak hanya 43,9 meter saja. Konsumsi bahan bakarnya juga hemat, 1 liter pertamax bisa tembus 33 kilometer. Artinya dengan tangki dalam kondisi full 13,1 liter bisa menempuh jarak hingga 432,3 km!

0 komentar:

Rossi: Ducati Butuh Modifikasi Besar

Laguna Seca - Valentino Rossi kembali memberi tekanan pada timnya untuk terus memperbaiki performa Desmosedici. Menyusul balapan di Laguna Seca, The Doctor menyebut motornya perlu modifikasi besar untuk bisa bersaing.

Sejak bergabung dengan Ducati di awal musim ini, Rossi belum mampu memaksimalkan performanya. Tak sekalipun jadi juara, pembalap asal Italia itu terakhir finis di posisi enam MotoGP Amerika Serikat.

Hasil tersebut melanjutkan catatan buruk Rossi yang bersama Ducati baru sekali naik podium Prancis. Dan sebagaimana diakui Rossi pascabalapan, timnya kini masih dua kelas di bawah Casey Stoner dan Jorge Lorenzo.

"Kami punya masalah di bagian depan, terutama saat motor dalam posisi sangat codong, tapi kami butuh modifikasi besar untuk memecahkan masalah tersebut: kita lihat seberapa lama itu memakan waktu," sahut Rossi seperti diberitakan Gazzetta dello Sport.

"Jika melihat Honda dan Yamaha, Anda menyadari kalau perbedaannya sangat besar: setiap tikungan mereka bisa menarik gas lebih cepat dibanding kami, di akhir lap, jaraknya menjadi jauh," lanjut Rossi.

Menyadari bahwa perbaikan perlu waktu panjang, Rossi tak mau memasang target besar dalam beberapa balapan mendatang. Di paruh kedua musim dia berharap bisa mengumpulkan setidaknya 200 angka saat kompetisi tuntas.

"Kami sudah menemukan setup di sini, tapi kami harus bekerja lagi: tujuannya adalah bisa lebih cepat dan membuat Desmosedici lebih mudah dikendalikan oleh semua pembalap."

"Kami membawa pulang apa yang bisa kami raih, tapi kami berharap bisa lebih cepat lagi. Kami sudah mencetak 108 poin, targetnya adalah meraih 200 angka di paruh kedua," tuntas dia.

0 komentar:

Lorenzo, 'Si Bulldog' yang Tak Pernah Menyerah

Jakarta - Jorge Lorenzo kembali harus mengakui keunggulan Casey Stoner dalam balapan di MotoGP Amerika Serikat. Meski kembali kalah, sang juara dunia dijamin tak akan menyerah karena punya semangat seperti anjing bulldog.

Lorenzo berhasil memimpin balapan sampai lap 26 di Laguna Seca. Namun posisi terdepan yang dia miliki gagal diteruskan hingga garis finis lantaran Stoner berhasil menyalip dan mempertahankan posisi tersebut sampai garis finis.

Meski kembali kalah dan jarak di puncak klasemen kini kembali melebar, Lorenzo dipastikan tak mudah menyerah dengan situasi tersebut. Mantan juara dunia MotoGP 500 cc, Kenny Roberts bahkan menyanjung tinggi pembalap asal Spanyol itu.

"Sekali saja Jorge menempelkan giginya pada sesuatu, dia tak akan membiarkan Anda pergi. Dia seperti bulldog yang diikat di tangan Anda. Mereka (pembalap lain) akan mengalami kesulitan di kejuaraan musim ini karena dia cukup keras kepala," sahut Roberts di Crash.

Roberts juga sependapat dengan pernyataan Casey Stoner beberapa waktu lalu. Saat itu pembalap asal Australia itu menyebut kalau daya saing Yamaha musim ini lebih karena kemampuan pembalapnya dan bukan karena motor yang kompetitif.

"Jorge punya potensi besar. Dia pernah berada di ranch saya tiga tahun lalu saya pikir, dan berlatih sebagaimana Wayne (Rainey) dan semua orang berlatih pada motor traill. Saya berbicara lagi padanya di Los Angeles dan dia menyatakan ingin kembali ke ranch saya dan melakukan itu lagi. Saya melihat ada kesamaan antara saya dengan dia."

"Gaya membalap yang berhasil pada saya ternyata berhasil juga untuk pembalap ini, dan untuk Jorge mungkin lebih dibanding pembalap manapun, Saat kita bekerja bersama dengannya, dia punya sedikit kemiripan dengan bulldog," tuntas juara dunia tahun 1978, 1979 dan 1980 itu.

0 komentar:

Lorenzo Tunggu Stoner di Brno

California - Yamaha tidak patah arang setelah melihat Jorge Lorenzo dikalahkan Casey Stoner di Laguna Seca. Brno diharapkan memberi kisah berbeda karena Lorenzo sudah akan lebih bugar.

Pada sesi latihan bebas MotoGP AS, Lorenzo mengalami crash kendati pada prosesnya ia tetap bisa meraih posisi pole. Namun, dampak kejadian tersebut mungkin belum hilang benar dalam balapan, Senin (25/7/2011) dinihari WIB.

Setelah start dengan baik, Lorenzo menjaga posisi terdepan nyaris sepanjang balapan. Tetapi si juara bertahan akhirnya harus rela finis di posisi dua setelah Stoner menggebrak dan melewatinya di beberapa lap terakhir.

Lorenzo sendiri kemudian mengaku tak kecewa dan malah beruntung dengan hasil tersebut, mempertimbangkan kondisinya saat itu. Penilaian serupa juga dilontarkan Yamaha.

"Sudah jelas kami ingin memenangi balapan ini tapi saya pikir crash kemarin membuat kami tidak berada dalam kondisi fisik yang terbaik untuk balapan 32 lap," nilai Manajer Tim Yamaha Wilco Zeelenberg di Crash.

Akibat hasil tersebut, Stoner kembali menambah jarak dari Lorenzo di papan klasemen. Saat ini Stoner memuncaki klasemen dengan keunggulan 20 poin atas Lorenzo yang berada di posisi dua.

Akan tetapi, Yamaha sudah mengusung tekad untuk mendekati Stoner lagi di seri selanjutnya, MotoGP Republik Ceko. Mengingat balapan baru akan dilangsungkan pada 14 Agustus depan, saat itu Lorenzo pun diyakini sudah kembali berada dalam kondisi terbaik.

"Di akhir hari, bisa meraup 20 poin setelah crash seperti itu sama sekali tidak buruk. Kini kami akan beristirahat dan ke Brno setelah pulih, dan siap untuk bertarung lagi dengan Casey," tegas Zeelenberg.

0 komentar:

Dek Gam Rajai Motoprix Piala Dandim

SIGLI - Abdul Malek alias Dek Gam (14) dari GM Sel Abua Rancing Team (ART) Istana Yamaha Banda Aceh, sukses menyabet juara umum dalam kejuaraan Road Race Motoprix (RCMP) Dandim 0102/Pidie Cup di sirkuit buatan Jalan Elak Kecamatan Pidie, Pidie, Minggu (24/7). Pada lomba balap motor tersebut, Dek Gam merajai dua kelas yakni MP3 dan MP6, plus peringkat kedua di kelas MP5.

Racer kelahiran Tapaktuan, Aceh Selatan ini mengaku sangat bersyukur dengan prestasi yang diraihnya itu. Apalagi, sepanjang balapan dia selalu mendapat saingan berat dari Renal, Faritka, Putra Maulana, dan Rifda Zulfa, serta puluhan pembalap lainnya.

“Saya sangat bersyukur dapat menyabet juara umum pada ajang bergengsi ini. Saya bangga dapat mengikuti jejak rekan satu tim, Reza Fahlevi dan Gobang,” ujarnya singkat, usai balapan.

Dek Gam yang sempat cidera patah tulang bahu saat berlomba di Lhokseumawe ini mengungkapkan, prestasi yang dicapainya itu tak lepas dari dukungan penuh setimnya, Reza Fahlevi dan Gobang.

Kehebatan Dek Gam dalam kejuaraan balap motor tersebut sudah tampak sejak kelas MP3 atau kelas 120cc diperlombakan. Melesat cepat sedetik bendera start dikibaskan, Dek Gam menyegel titel juara dengan finish di urutan pertama. Posisi kedua di kelas ini jatuh ke tangan Renal, disusul Faritka juara ketiga.

Dominasi pembalap kelahiran 18 Juni 1995 ini kembali kentara di kelas MP6. Betapa tidak, pada kelas tersebut Dek Gam Kembali memboyong juara pertama, disusul juara dua Putra Maulana, dan juara tiga M Ikral. Sayang, pada kelas 125 cc atau MP5, Dek Gam harus mengakui kehebatan Putra yang menyabet posisi pertama, dan harus puas menjadi juara dua, didampingi Rifda Zulfa pada peringkat ketiga.

Namun demikian, raihan juara di dua kelas plus satu runner-up tersebut sudah cukup bagi Dek Gam untuk merengkuh predikat juara umum. Hasilnya, pembalap ART ini berhak memperoleh uang pembinaan plus satu unit sepeda motor.

siapa dek gam?

Nama Lengkap :  Adam Malek (Dek Gam)
Tempat/Tgl Lahir : Tapaktuan, 18 Juni 1995
Alamat : Ule Kareng, Banda Aceh
Pendidikan : SMK 2 Banda Aceh
Prestasi : Juara Umum Motoprix Dandim 0102/Pidie Cup

hasil road race dandim pidie cup
* Kelas MP3
- Dek Gam
- Renal
- Faritka

* Kelas MP5
- Putra Maulana
- Dek Gam
- Rifda Zulfa

* Kelas MP6
- Dek Gam
- Putra Maulana
- M Ikral

0 komentar:

Akibat Terjatuh, tapi Stoner Lebih Kencang

LAGUNA SECA  — Jorge Lorenzo mengaku kecelakaan yang dialaminya saat sesi latihan MotoGP AS di Laguna Seca memberikan sedikit dampak pada kegagalannya menjuarai lomba Minggu (25/7). Pebalap Yamaha ini harus menerima kenyataan gelar podium yang telah di depan mata dicuri Casey Stoner (Repsol Honda).

Padahal, sejak bendera start dikibarkan pebalap Spanyol ini terus mendominasi balap. Bahkan Dani Pedrosa (Repsol Honda) tak mampu membendung laju Lorenzo. Namun Stoner akhirnya mampu mengambil alih kepemimpinan Lorenzo pada enam lap jelang finish.
“Saya masih beruntung berada di posisi kedua di minggu ini, setelah kecelakaan sore kemarin (Sabtu),” kata Lorenzo. “Setelah kualifikasi kondisi psikis saya tidak dalam keadaan sempurna, sehingga membuat saya lambat di lap-lap akhir.”
Meski demikian, Lorenzo mengakui bahwa Stoner lebih cepat darinya. “Hari ini Casey (Stoner) lebih cepat dari saya, khususnya pada saat-saat akhir,” ucap juara dunia itu.
Lorenzo sendiri mengaku tidak perlu mengkhawatirkan selisih 20 poin antara dirinya dengan Stoner. Bagi Lorenzo masih tersisa delapan seri untuk mencapai juara.
“Posisi kedua masih bagus. Dua puluh di belakang Casey di klasemen. Ya, dicoba lain waktu,” ungkap Lorenzo.

0 komentar:

Saya Yakin Bisa Kejar Lorenzo

LAGUNA SECA — Casey Stoner akhirnya berhasil mematahkan keraguan yang mengatakan dirinya akan mengahadapi masalah pada MotoGP AS di Laguna Seca, Minggu (25/7). Prediksi ini muncul setelah hasil kualifikasi kurang memuaskan yang dicapai pebalap Australia tersebut pada Sabtu (24/7) lalu.

“Saya merasa baik, sangat baik, hingga pada akhirnya,” ujar Stoner di depan media usai menjuarai MotoGP AS. “Saya pikir orang lupa tentang masalah kami pada beberapa minggu lalu. Kami memang menghadapi masalah serius, namun beberapa telah kami ketahui.
Stoner mengaku bahwa pekan ini sangat sulit bagi tim Repsol Honda. Namun, dikatakannya, setelah sesi pemanasan pagi timnya mendapatkan masukan positif. “Kemarin (Sabtu) kami mengalami tekanan yang luar biasa, sangat berat bahkan untuk tetap berada di sini (Laguna Seca),” ungkapnya.
Pebalap bernomor 27 ini juga masih merasakan kekhawatiran jelang lomba dimulai. Bahkan pada lap-lap pertama dia mengaku masih mengalami ketidakpercayaan pada tunggangannya. “Saat lomba dimulai saya masih merasakan masalah pada motor, terutama ketika menikung dan pergerakan yang tidak seperti yang saya inginkan.”
Akibatnya, Stoner harus disalip rekan satu timnya, Dani Pedrosa, tak beberapa lama setelah bendera start dikibarkan. “Putaran demi putaran, ketika bahan bakar mulai berkurang, saya merasa motor lebih baik dan lebih baik,” ucap Stoner.
Sayangnya, saat dirinya mulai mendapatkan apa yang diharapkan, posisi Jorge Lorenzo di depan telah cukup longgar. “Ketika saya mengetahui bahwa saya bisa berlari, saya yakin dapat mengejar dia (Lorenzo).”
“Saya pikir Dani (Pedrosa) mengalami sedikit masalah, dan membiarkan saya meyalipnya karena kami akan kehabisan waktu bila tetap seperti ini,” ungkap Stoner.
Alhasil, setelah mampu mendahului Pedrosa, Stoner semakin mendekat dengan Lorenzo. Tekanan keras pun dilakukan. Pada sebuah tikungan Stoner akhirnya mampu menyalip dan melesat ke depan hingga menciptakan jarak aman dengan Lorenzo.
Kemenangan kelima bagi Stoner ini membuat dirinya semakin mantap memimpin klasemen dengan selisih nilai 20 poin dari Lorenzo yang berada di urutan kedua.

0 komentar:

MotoGP AS 2011: Stoner Perdayai Lorenzo di Enam Lap Tersisa

LAGUNA SECA  — Jorge Lorenzo (Yamaha) harus mengakui keperkasaan Casey Stoner (Repsol Honda) pada MotoGP Amerika Serikat yang berlangsung di sirkuit Laguna Seca, Minggu (25/7). Start dari pole position, Lorenzo gagal mendominasi balapan akibat menerima tekanan keras dari Stoner.
Lorenzo harus puas meraih podium kedua, sedangkan Stoner berhak atas podium pertama. Sementara itu, pebalap Repsol Honda lainnya, Dani Pedrosa finish di urutan ketiga, diikuti Ben Spies (Yamaha) di posisi keempat, dan Andrea Dovizioso (Repsol Honda) kelima.
Velentino Rossi (Ducati) beruntung bisa masuk di urutan keenam setelah Marco Simoncelli (Gresini Honda) gagal meneruskan balap akibat tergelincir. Di belakang pebalap Italia ini berturut-turut finish Nicky Hayden, Collin Edwards, Barbera, Aoyama, Abraham, Capirossi, dan Toni Elias.
Start dari posisi kedua, sebetulnya Stoner sempat melorot ke urutan ketiga di belakang Pedrosa. Namun upaya keras menyusul Pedrosa akhirnya membuahkan hasil, sehingga dia bisa menempel Lorenzo.
Tekananan sengit diberikan Stoner kepada Lorenzo pun berbuah manis. Jelang enam lap tersisa, dalam sebuah pertarungan sengit, Stoner mampu menyalip Lorenzo dari tikungan luar. Pebalap Australia ini pun semakin meninggalkan Lorenzo di belakang.
Dengan hasil ini Stoner memantapkan posisinya di peringkat atas klasemen sementara dengan nilai 193 poin, diikuti Lorenzo yang terpaut 20 poin. Sedangkan Dovizioso di peringkat ketiga 143 poin.

0 komentar:

Pedrosa Masih Menahan Sakit

Laguna Seca - Dani Pedrosa tercecer dari persaingan di MotoGP AS dan harus puas dengan posisi ketiga. Persoalan kebugaran memang masih membelit pembalap Honda asal Spanyol itu.

Dalam lomba yang berlangsung di Sirkuit Laguna Seca, Senin (25/7/2011) dinihari WIB, Pedrosa sempat lama berada di posisi kedua, menempel pemimpin lomba, Jorge Lorenzo.

Tapi perlahan Pedrosa gagal mengimbangi Lorenzo dan mulai tertinggal. Pedrosa bahkan kemudian disusul oleh Casey Stoner yang belakangan tampil sebagai juara usai menyusul Lorenzo.

"Saya sangat bahagia dengan podium ini, yang kedua usai saya kembali dari cedera," komentar Pedrosa mengenai hasil lomba seperti yang dikutip Autosport.

"Saya tidak bisa memprediksi hasil ini sebelum datang ke Laguna Seca karena saya tahu ini akan sulit buat fisik saya. Bisa mengimbangi kecepatan Jorge dan Casey di dua balapan ini saja sudah bagus," bebernya.

Menurut Pedrosa, paruh kedua lomba sangat menyiksa fisiknya. Karena cedera tulang selangka yang ia derita belum benar-benar pulih, maka Pedrosa pun pasrah gagal bersaing menjadi juara.

"Hari ini, di tengah-tengah lomba, saya sangat lelah, bahkan hampir menyerah. Lengan kiri saya tidak cukup kuat, dan di trek semacam ini, Anda tidak bisa beristirahat, jadi saya terima harus tercecer," tegas Pedrosa.

0 komentar:

Ducati Dua Kelas di Bawah Stoner & Lorenzo

Laguna Seca - Valentino Rossi cuma finis keenam di MotoGP AS. Rossi mengakui kalau kemampuan Ducatinya dua kelas di bawah pembalap papan atas seperti Casey Stoner dan Jorge Lorenzo.

Dalam balapan yang dilangsungkan di Sirkuit Laguna Seca, Senin (25/7/2011) dinihari WIB, Rossi finis keenam, sekitar 30 detik di belakang Stoner yang keluar sebagai pemenang.

"Kami memulai lomba dari posisi yang lebih baik ketimbang beberapa balapan lalu. Saya start dengan baik dan mencoba menempel para pembalap terdepan," tutur Rossi dalam rilis resmi Ducati.

"Saya mencatat waktu di pertengahan 22 (detik), tapi kemudian tertinggal ketika melewati gundukan di tikungan 5 dan nyaris terjatuh," tambah pembalap Italia itu.

Setelah mulai tercecer dari para pembalap terdepan, Rossi malah harus berjibaku melawan rekan setimnya, Nicky Hayden, untuk berebut posisi enam.

"Kami jelas tidak mau bertarung cuma buat posisi enam, tapi kami mendapat dan kami harus mencoba melakukan yang terbaik dengan apa yang kami punya," kilah Rossi.

Rossi secara tersirat mengatakan kalau kemampuan Ducati yang ia tunggangi dua kelas di belakang Stoner, Lorenzo atau Dani Pedrosa. Yang realistis, Ducati harus memikirkan cara memangkas jarak dengan lawan yang sekelas di atasnya seperti Ben Spies atau Andrea Dovizioso.

"Dalam jangka pendek, kami harus menghilangkan jarak 0,1 detik agar kami bisa menyaingi kelompok seperti Spies, Marco Simoncelli atau Dovizioso. Setelah itu baru kita pikirkan yang lain," tegas Rossi.

0 komentar:

Para Mantan & Pebalap Yamaha Bertemu di Laguna Seca

MONTEREY  — Sebagai bagian dari perayaan  50th Anniversary of Grand Prix Yamaha, dua pebalap Yamaha Factory Team akan mengenakan seragam putih/merah pada MotoGP Amerika Serikat 2011 di Laguna Seca.
Seragam ini dipakai Jorge Lorenzo dan Ben Spies ketika membalap di MotoGP Belanda 2011 lalu dan akan dipakai kembali pada MotoGP Amerika Serikat pada 24 Juli 2011.
Kemarin sore (waktu setempat), pasangan pebalap dari  Monster Yamaha Tech 3 yakni Colin Edwards dan Cal Crutchlow berkunjung ke pit lane sirkuit Laguna Seca.
Kelima bertemu dengan Eddie Lawson, Wayne Rainey dan Kenny Roberts Sr. Ketiganya merupakan bekas pebalap Yamaha.
Semuanya begaya di depan Yamaha  YZR-M1 untuk diabadikan. Kelima pebalap Yamaha berdiskusi dengan para legenda.
Sebelum mereka bertemu, Kenny melakukan persiapan terhadap Yamaha M1 dan Yamaha YZR500. Kenny akan melakukan beberapa putaran di Laguna Seca dalam slot pertunjukkan.

0 komentar:

Valentino Rossi akan Tes Dua Desmosedici GP11 Sebelum Bertempur

TEXAS  — MotoGP Amerika Serikat 2011 di sirkuit Laguna Seca akan menjadi spesial bagi Nicky Hayden, pebalap Ducati Team.
Laguna Seca akan bermain untuk pertama kalinya di rumahnya sendiri pada musim ini sebelum membalap di Indianapolis. “Terus terang saya tidak sabar membalap di Laguna Seca,” kata Hayden. “Saya sangat mencintai Laguna Seca karena sangat menyenangkan dan menantang, dengan atmosfir hebat dan kerumunan para penggemar saya.”
“Sayangnya saya ke sana tidak dalam kondisi terbaik. Namun kami akan berusaha sebaik mungkin seperti biasanya,” janji Hayden. Sepanjang MotoGP 2011, pebalap asal Texas ini belum pernah merasakan podiumI.
Sementara rekan setimnya, Valentino Rossi, berjanji akan menguji dua versi Ducati Desmosedici GP11 untuk menentukan tunggangan mana yang dipakai bertempur. “Bagi saya, Laguna Seca menghadirkan satu tikungan besar Corkscrew, dan banyak memori, termasuk salah satu balapan terbaik saya, pada 2008,” kata The Doctor.

0 komentar:

Spies Berharap Keberuntungan Merah Putih di AS

TEXAS – Ben Spies ingin memuaskan para pendukung di kampung halamannya. Rider Amerika Serikat ini  berharap livery perayaan 50 tahun Yamaha akan kembali membawa keberuntungan di Laguna Seca.

Yamaha kembali akan melaju dengan warna retro muda dan putih pada motor M1 yang akan digunakan Spies dan Jorge Lorenzo di MotoGP Amerika Serikat. Sebelumnya mereka sempat memakainya di sirkuit Assen TT .
Spies pun berhasil meraih kemenangan di MotoGP Belanda. Kini saat tampil di kampung halamannya di Amerika Serikat, Spies pun berharap livery ‘merah putih’ tersebut bisa memberikan keberuntungan.
“Ini selalu menarik balapan di depan penonton tuan rumah dan itu akan menjadi event besar bagi Yamaha membalap dengan memakai warna perayaan 50 tahun lagi,” ungkap Spies.
“Itu memberikan keberuntungan bagi saya di Assen dan semoga livery ini dapat membawa saya lebih beruntung saat tampil di depan teman dan juga keluarga saya,” kata pebalap Amerika Serikat ini.
Spies juga mengakui Laguna Seca sirkuit yang disukainya. ”Saya mendapatkan beberapa hasil yang bagus saat saya masih di AMA di Laguna Seca dab saya sangat suka membalap di sirkuit ini,” tukasnya.

0 komentar:

Hayden Tak Berharap Banyak di Rumah Sendiri

Jakarta - Balapan kandang umumnya memunculkan kepercayaan diri buat pembalap. Namun tidak untuk Nicky Hayden di akhir pekan ini, dengan Ducati tertinggal jauh dari para pesaing dia tak mau berharap banyak di Laguna Seca.

Pesimistisnya Hayden jelas bukan tanpa sebab. Setelah sembilan balapan terlalui dan bahkan kemunculan motor baru, pabrikan asal Italia itu tak kunjung kompetitif.Pada balapan terakhir di MotoGP Jerman misalnya, baik Hayden maupun Valentino Rossi terpaut 27 detik dari Dani Pedrosa saat menyentuh garis finis. Padahal sebagaimana diakui Hayden dia sudah tampil habis-habisan dan Sachsenring merupakan salah satu lintasan favoritnya."Laguna adalah trek yang saya sukai tapi jelas sekali kalau jarak dengan pembalap di depan sangat besar. Saya tertinggal 27 detik di belakang di lintasan yang saya sukai di Jerman dan padahal saya sudah maksimal," sahut Hayden di MCN."Saya menyukai Sachsenring, tapi saya dikalahkan dengan telak. Kekalahan sebesar itu adalah sebuah sengatan, itu membuat perjalanan pulang (ke AS) terasa panjang. Saya harap motor kami bisa lebih baik saat di Sachsenring. Laguna lebih bergelombang dan sepertinya jika trek semakin halus maka itu semakin baik buat kami saat ini. Jadi saya tidak akan bilang kalau kami punya sesuatu (untuk akhir pekan ini)," lanjut dia.Tiga tahun terakhir Hayden selalu finis di posisi lima dalam balapan MotoGP AS. Dia tercatat dua kali jadi kampiun di sana yakni pada musim 2005 dan 2006.

0 komentar:

Menunggu Konsistensi Simoncelli

Jakarta - Marco Simoncelli tak bisa tampil maksimal di Sachsenring karena kendala teknis. Untuk balapan MotoGP Amerika Serikat akhir pekan ini, pembalap Honda Gresini ini ingin lebih konsisten.

Simoncelli sempat berpeluang finis di posisi keempat dalam balapan MotoGP Jerman, Minggu (17/7/2011). Namun, masalah teknis pada motornya membuat "Super Sic" kalah bersaing dengan Andrea Dovizioso dan Ben Spies. "Posisi keempat di Sachsenring akan menjadi cerita yang berbeda. Tapi, saya tetap puas dengan penampilan saya di sana dan saya ke Amerika dengan motivasi tinggi," ungkap Simoncelli di situs resmi MotoGP."Penting bagi saya untuk tetap menjaga performa meski mengecewakan karena saya tak bisa tetap cepat selama 30 lap penuh. Sayangnya, saya punya masalah dengan degradasi sisi kiri ban belakang dan saya tak bisa tampil seperti pada awal-awal lomba," kata rider asal Italia ini."Itu memalukan. Tapi, paling tidak saya punya peluang untuk memperbaikinya di Laguna, sebuah sirkuit yang sangat saya sukai," tuturnya.Simoncelli berharap bisa tampil konsisten sepanjang balapan di Laguna Seca. Konsistensi akan membuatnya punya kans untuk menyaingi para pembalap terbaik."Lintasannya membuat saya terpesona, Corkscrew-nya mendebarkan dan antusiasme para fans memberi Anda dorongan lebih. Bersama tim, kami akan berkerja untuk lebih konsisten sepanjang balapan, di mana hal itu akan jadi bagian penting untuk mempersempit jarak dengan para pembalap teratas," tandasnya.

0 komentar:

Trisula Repsol Honda MotoGP Dukung Honda CR-Z

SLOUGH — Para pebalap Repsol Honda Team mendukung kampanye Honda CR-Z ke dunia.

Dukungan Dani Pedrosa, Andrea Dovizioso dan Casey Stoner berupa penyematan logo ‘Honda CR-Z’ di pakaian balap mereka.
“Kami senang mendukung Honda Cars di musim 2011. CR-Z adalah mobil sporty. Dan persilangan antara teknologi hybrid Honda dengan balap MotoGP kami sangat cocok,” kata Shuhei Nakamoto, Executive Vice President of Honda Racing Corporation.
“CR-Z telah dirancang sebagai coupe hybrid sporty pertama di dunia untuk menghilangkan mitos bahwa hibrida tidak menyenangkan untuk dikendarai. CR-Z memiliki sistem drive 3-mode, memberikan pengalaman berkendara menghibur dikombinasikan dengan emisi rendah,” ungkap Tom Gardner, General Manager Cars Honda Motor Europe.
“Menjadi bagian dari MotoGP musim ini, lebih lanjut, membantu penekanan pesan bahwa CR-Z fun-to-drive, dan akan meningkatkan pengetahuan masyarakat lebih luas lagi mengenai mobil ini,” tambah Tom.

0 komentar:

Rossi Tunggu Burgess di Laguna Seca

California - Valentino Rossi harus menjalani dua seri terakhir tanpa mekanik andalannya, Jeremy Burgess. Sudah kangen dengan hasil polesan Burgess di motornya, Rossi pun berharap ia sudah bisa kembali hadir akhir pekan ini.

Burgess sudah absen dari sisi Rossi di Mugello dan Sachsenring. Ketidakhadirannya itu adalah karena Burgess mesti kembali ke kampung halamannya, Australia, untuk berada di sisi sang istri tercinta yang didiagonis dengan kanker payudara.Tanpa Burgess, Rossi bukan saja kembali bergulat menemukan performa terbaik bersama Ducati, tetapi juga mencatatkan hasil terburuknya musim ini setelah finis di posisi sembilan di Sachsenring lalu.Maka kini Rossi, yang sudah merindukan kehadiran Burgess dan polesannya di motornya, pun sangat berharap mekanik dan sobat lamanya itu sudah bisa bergabung lagi akhir pekan ini di Laguna Seca."Kami sangat merindukan Jerry karena kami sudah bersama-sama selama lebih dari sepuluh tahun, jadi ia sangat tahu apa yang aku butuhkan dan bagaimana cara mengerjakannya," aku Rossi di MCN."Tapi aku pikir Jerry sudah akan bersama kami lagi di Laguna nanti," lanjut si rider Italia.

0 komentar:

Menanti Aksi Spies dalam 'Balapan Kandang'

California - Kemenangan perdana di kelas MotoGP disebut sudah melecut semangat Ben Spies. Semangat itu kini diyakini bertambah lagi karena rider Yamaha itu akhir pekan ini akan menjalani balapan kandang.

Spies mencatatkan kemenangan perdananya di MotoGP setelah menjadi pembalap tercepat di MotoGP Belanda bulan lalu. Hasil itu sendiri tidak mengejutkan Managing Director Yamaha Motor Racing Lin Jarvis."Saya selalu bilang kalau Ben mampu memenangi balapan-balapan tahun ini, tetapi saya tidak pernah berpikir ia akan langsung memenangi kejuaraan dunia tahun ini. Ini adalah proses pembelajaran dan kompetisinya pun sengit," ujar Jarvis kepada MCN.Menyusul kemenangan Spies di Assen tersebut, Jarvis pun melontarkan prediksi lain. Ia menyebut si pembalap Amerika Serikat mampu memenangi setidaknya dua balapan lagi musim ini, dan bisa saja itu terjadi akhir pekan ini."Saya percaya tambahan motivasi dari kemenangan di Assen akan memberinya kepercayaan diri lebih besar dan saya tidak akan terkejut melihatnya memenangi dua balapan lagi musim ini.""Kita harus melihat secara cermat (aksinya) di Laguna Seca. Ia punya motivasi besar untuk melakukan sesuatu di Laguna dan ia punya banyak pengalaman di sana," simpul Jarvis.

0 komentar:

Dovizioso dan Simoncelli Siap Dilepas Honda

TOKYO – Tim Honda kemungkinan tidak akan memakai tiga pebalap di musim depan. Andrea Dovizioso dan Marco Simoncelli diyakini akan dilepas oleh tim pabrikan Jepang itu.

Tahun ini Honda memakai tiga motor, setelah Casey Stoner bergabung dengan Dani Pedrosa dan Dovizioso. Sedangkan Simoncelli bersama tim satelit Gresini, namun dia memakai motor yang sama dengan tiga pebalap Repsol Honda.
Namun, Bos Racing Honda Shuhei Nakamoto mengungkapkan Honda akan melakukan pengurangan bujet mulai tahun depan. Ia pun merasakan yakin bahwa hanya Stoner dan juga Pedrosa yang akan tetap dipertahankan musim depan.
“Ini waktu yang sulit, krisis ekonomi masih jauh dari akhir. Di atas semua itu Jepang memiliki masalah besar karena bencana pada musim semi lalu.  Honda tidak kebal dengan hal itu. Jadi kami harus memotong anggaran,” kata Nakamoto.
“Jika saya dipaksa untuk membuat pengumuman hari ini berkaitan dengan rider kami 2012, Saya hanya berbicara tim kerja kami karena Stoner dan Pedrosa yang masih terikat kontrak musim depan. Jadi saya harus mengucapkan selamat tinggal pada Simoncelli dan Dovizioso,” ungkapnya.
Meski demikian, Nakamoto masih meminta kedua pebalap asal Italia itu bersabar hingga mendapatkan kepastian.  “Anggaran akan dipotong, tapi saya belum tahu seberapa besar. Pada pertengahan Agustus semua harusnya jelas,” tukasnya.
Sementara Motosprint melaporkan bahwa kemungkinan bahwa hanya ada empat motor Honda 1000cc di musim 2012, dua untuk tim pabrikan dan dua untuk tim satelit. Saat ini Honda menurunkan enam motor.

0 komentar:

Simoncelli Percaya Diri Menuju Laguna Seca

LAGUNA SECA — Marco Simoncelli menuju Amerika Serikat dengan motivasi yang tinggi. Hasil positif di Sachsenring membuat rider Gresini Honda  ini lebih percaya diri.

Posisi keenam di Jerman merupakan hasil yang cukup baik bagi Simoncelli. Ia mengalami masalah pada ban belakangnya sehingga membuatnya kesulitan untuk bertarung meraih posisi keempat.
Namun hasil di Sachsenring tersebut dirasakan oleh ’Super Sic’ sebagai modal baginya menuju ke Laguna Seca. Apalagi ini sirkuit ini merupakan salah satu trek favorit dari rider asal Italia itu.
“Tempat keempat di Sachsenring akan menjadi cerita yang berbeda, tapi saya masih puas dengan kinerja saya di sana. Saya membawa banyak motivasi ke Amerika,” ungkap Simoncelli lewat situs resmi Gresini Honda.
“Sayangnya saya mendapatkan masalah di sisi kiri ban belakang. Saya tidak bisa menekan keras. Ini memalukan tapi setidaknya saya punya kesempatan membuatnya baik di Laguna Seca nanti, sirkuit unik yang saya suka,” ujarnya.

0 komentar:

Puas Tapi Memalukan!

SACHSENRING — Marco Simoncelli meninggalkan Sachsenring dengan puas meski sedikit frustasi. Pebalap San Carlo Honda Gresini ini belum bisa membayar lunas ambisinya untuk naik podium pertama kalinya di kelas MotoGP.
Di MotoGP Jerman 2011, akhir pekan lalu (17/7), Super Sic hanya finish di posisi ke-6. Padahal, hasil balapan sebelumnya di Mugello finish di posisi ke-5.
Menurut tim, Simoncelli bertempur dengan sangat baik. Sayangnya, dia ditikam di tikungan terakhir oleh Ben Spies (Yamaha Factory Team).
“Memalukan. Jika saya finish ke-4 rasanya akan sangat berbeda,” katanya. “Saya lebih cepat dari Andrea Dovizioso sepanjang paruh pertama balapan dan mungkin saya terlalu lama untuk melewatinya. Saya kehilangan kontak dengan para pebalap di depan dalam proses membalap Dovizioso.”
“Kami saling salip. Lalu, saya merasa bagian kiri ban sepeda motor sangat buruk. Saya berusaha mengendalikannya dan sangat susah mengendarai sepeda motor,” ungkapnya. “Saya kerahkan semua kemampuan untuk menjinakkannya dan mengejar Dovizioso. Sayangnya, Spies melaju lebih kencang dan melewati saya.”
Penggemar Madona ini tetap puas dan akan berjuang di Laguna Seca pada 24 Juli 2011. Oke, bro, kami tunggu aksimu di sana…

0 komentar:

Rossi Yakin Pakai Spek GP 11.1 di AS

SAXONY – Valentino Rossi belum dapat memastikan kembali ke spek Ducati yang lama GP 11 di Laguna Seca. Rider Ducati itu merasa ada kemajuan pada performa motor spek GP 11,1.

Rossi sempat mengungkapkan kekecewaannya dengan motor Ducati GP.11.1. Hal tersebut menyusul hasi kualifikasi yang mengecewakan dimana dia hanya berada di posisi ke-16.
Rider Italia ini sempat mengutarakan bahwa motornya sulit kendarai. Rossi pun mengutarakan niatnya kembali menunggangi GP11 saat tampil di Laguna Seca , Amerika Serikat .
Namun hasil di posisi kesembilan saat balapan di MotoGP Jerman membuat Rossi kembali berpikir ulang. Ia kini lebih yakin dengan potensi GP11.1 menghadapi sisa musim 2011 ini.
“Pada sabtu malam saya yakin (untuk menggunakan motor lama di Laguna Seca). Namun melihat bagaimana saya di sini, kami akan memikirkannya mengenai itu,” ungkap Rossi.
“Saat pagi (lomba) kami membuat modifikasi yang cukup besar yang pernah dilakukan sebelumnya. Kami semakin membaik, tapi kami selalu terlalu jauh dari lainnya,” ujarnya.
“Kami memiliki masalah dengan bagian depan, tapi saya bukan teknisi dan saya tidak tahu apa yang perlu disarankan. Terserah Ducati untuk mencari jawabannya,” tukasnya.
Rossi belum meraih kemenangan dan tertinggal 70 poin dari pimpinan klasemen Casey Stoner. Namun dia menegaskan semua itu tak mempengaruhi komitmennya pada Ducati.
“Apakah saya akan tetap berada di Ducati pada 2012? Saya jawab, saya pikir begitu berarti logis bagi saya jika saya tetap berada di sini,” jawab Rossi.

0 komentar:

Yamaha Jupiter-Z, Ramuan Sederhana Dewa

Ada isu santer, Jupiter tunggangan Hendri yang finish ke-1 di race I dan runner-up di race II seri III IndoPrix di Sentul powernya paling rendah! Makanya, 'Sang Dewa Road Race' ogah mengujinya di atas mesin Dynotest. Gosipnya kunci kemenangan Hendri justru pada pilihan jalur balapnya.

Soal Hendri punya jalur beda, pasti. Di Sentul, tak jarang ia melintasi kerb, demi memangkas lintasan. Tapi, jika motor timnya kurang tenaga, mustahil! "Kalau tenaga rendah, nggak bisa lepas sendiri di Sentul. Kemarin superpole dapat grid satu dengan 1;59,3 detik," bantah Hendri soal motor bikinan Rusdianto itu.

Hendri sendiri tidak banyak meminta pada mekaniknya yang biasa disapa Pak Endut itu. "Justru masukannya yang luar biasa. Dia seting di Mandala. Asal waktu di Mandala sudah baik, di Sentul cuma ubah sedikit-dikit," jelas mekanik tim HRVRT-HBM KYT Racing itu.

Sedikit bicara spek Jupiter geberan Hendri, Endut banyak belajar dari spek Jupiter Z bikinan Swedia. Yang hebat justru bagaimana pemilik bengkel Pusaka di Yogya ini mempertahankan performanya.

Patokan kem tetap sama. Durasi dan lift tidak bergeser. Yang dimainkan hanya  LSA-nya. Jadi waktu buka-tutup klepnya saja yang beda," beber pria yang bertubuh agak tambun itu.

LSA alias Lobe Separation Angle adalah sudut antar dua bubungan di kem. Di Sentul kemarin, Endut mematok LSA 106 derajat. Ini membuat power mesin tetap besar di putaran mesin tinggi. Power terasa pada rpm 9.000 hingga 14.000.

"Durasinya klep in buka di 30 derajat dan nutup di 59 derajat. Kalau klep eksos dipatok buka pada 60 derajat dan nutup di 29 derajat," bilangnya.

Di wilayah kepala silinder, Endut tetap coba-coba mengatur kompresi di Sentul. Data saat latihan di Mandala Krida tidak dipakai. Di Sentul, seting dimulai dari kompresi tinggi, akhirnya ditemukan pasnya perbandingan 13,4 : 1.

"Lebih mudah dari kompresi tinggi. tinggal atur coakan di piston untuk nyari kompresi yang pas," jujur Endut yang memakai piston Izumi berdiameter 55,25.

Kompresi segitu cukup memampat bahan bakar dari karburator Keihin PWK 28 yang dijejali main-jet 116 dan pilot-jet 60. Setelah yakin tenaga mesin mencukupi, sisanya tinggal tugas Hendri membuat mesin tahan. Sang Dewa harus memberitahun setelan yang tahan untuk bisa digeber sampai 12 putaran.

"Timing magnet diukur 12 derajat dari Titik Mati Atas (TMA). Cukup aman, mesin tidak cepat panas," bilang Endut yang percaya pada pengapian dari Vortex.

Ramuan terakhir, Endut percayakan aliran gas buang pada knalpot AHM. Alasannya, mekanik Malaysia yang biasa main di sirkuit besar sukses dengan knalpot ini. "Tenaganya mengalir terus. Dan cepat melepas panas. Sesuai dengan kemauan Hendri," pasti Rusdianto.
 
DATA MODIFIKASI
Ban  : IRC 166
Pelek : TDR 1.60-17
Intake manifold: TDR
Sproket : Sinnob 15/34
Sokbreker : YSS

0 komentar:

Suzuki Smash Titan, Pelatuk Klep Roller Bikin Podium

Daya tahan jadi kuncian selain power yang besar. Ini yang diterapkan Suzuki Smash Titan 110 tunggangan Ocky Lukman S. saat main di IP 110 Indoprix Seri III, Sirkuit Sentul. Kombinasi itu tidak terlepas dari peran pelatuk kem model roller yang diaplikasi.

Sejatinya pelatuk klep Titan aplikasi model sepatu alias konvensional. Berkat roller rocker arm, Smash Titan bernomor start 86 mampu ke podium setelah menempuh 12 lap lintasan sepanjang 3.965 meter (47.580 km).

Buat mengubah pelatuk jadi model roller, tidak banyak yang dilakukan. “Pelatuk dapat dari Suzuki dan memang diperuntukan untuk Titan. Sehingga penyesuaian hanya di profil kem saja,” ungkap Hasyim Sonedi, mekanik tim Cargloss AHRS IRC Racing Team.

Cara ubah kem Titan dilas pakai argon dan profilnya disesuai kebutuhan pelatuk. Ya, lebih membulat. Durasi juga dibuat ulang. Untuk klep isap (in) durasi bumbungan dibuat jadi 270º. Angka yang sama juga berlaku bagi klep buang (ex).

Lengkapnya, durasi klep isap membuka 30º sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60º sebelum TMB (Titik Mati Bawah). Sedang klep buang, membuka 60º sebelum TMB dan menutup 30º sebelum TMB.

Paduan durasi ini bikin Lobe Separation Angle (LSA) bermain di 105º. Karakter LSA ini cenderung bermain rata. Artinya, grafik putaran tenaga motor tidak menonjol di satu sisi. Misalnya di putaran bawah saja atau atas.
 Meski durasi sama, diakui Hasyim tinggi bumbungan kem dibuat beda. “Ini ditujukan untuk keperluan lift klep. Karena lift klep in dan ex dibuat beda,” buka tunner berumur 30 tahun itu.

Disokong klep diameter 27,8 mm (in) dan 23 mm (ex), lift klep buat klep in dipatok di 9,4 mm. So, pasokan gas bakar jadi lebih deras. Sedang klep ex, hanya bermain di angka 9 mm. Dengan per klep Jepang, katanya sangggup diajak menahan beban tekan hingga 14 ribu rpm.

Masih bermain di sekitar ruang bakar. Piston Izumi diameter 51,5 mm dibikin perbandingan kompresi menjadi 12,5 : 1. “Sengaja tidak ingin terlalu tinggi. Maksudnya biar mesin lebih tahan gesek juga impac,” kata mekanik kelahiran Jogja ini.

Mengimbangi setingan pada engine, pengapian turut dimainkan. Mengaplikasi CDI Vortex, timing magnet dibuat menjadi 11º. Padahal, kalau buat main di trek Kenjeran, Surabaya, timing disetel di 12º. “Sengaja diturunkan untuk mengejar putaran atas. Sentul kan lebih panjang,” bilang Hasyim yang ramah itu.  Sukses ya!  
DATA MODIFIKASI
Ban depan : IRC 166 90/80-17
Ban belakang : IRC 221 90/80-17
Sok belakang : Yohsimura
Karburator : Mikuni Sudco 24 mm
Knalpot : AHRS

0 komentar:

Yamaha Mio Soul, Jagoan 58-an

Di balap liar seputaran Jakarta, terdapat kelas 58-an. Artinya menggunakan piston atau seher 58 atau 58,5 mm. Ini dipakai di Yamaha Mio. Kapasitas silindernya kira-kira 156 cc.

Kelas ini lahir karena Mio optimal menggunakan seher sebesar itu. Apalagi paket bore up Thailand banyak yang dijajakan diameter ukuran segitu.

Seperti, bengkel ART Putra Mandiri (APM) punya jagooan Yamaha Mio Soul milik M. Irfan dari Bintaro, Tangerang. Hasil racikan bengkel yang di Jl. Pasuhan Jurang Mangu Timur No. 3, Pondok Aren, Tangerang ini katanya paling kenceng di kelasnya. Padahal ramuan standar.

“Pakai seher diameter 58 mm,” jelas Arie Wibowo, bos APM.  Diambil dari piston milik Honda GL-Pro  Neo Tech oversize 150 mm. Kepalanya tentu juga diatur ulang agar gak mentok head. Pinggir seher dibuat mendem 0,5 mm agar pacuan jadi aman dan tidak mudah jebol.
 Selanjutnya yang menguras otak mekanik waktu pembuatan kem asli. Biar enak dipapas tapi tak main tebas. Durasi noken-as dibuat 264 derajat.

Klep isap membuka 27 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 57 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah).

Durasi klep buang dibikin sama. Membuka 57 derajat sebelum TMB dan menutup 27 derajat setelah TMA. “Bawahnya gak terlalu cepat agar putaran atas lebih maksimal,” ucap ayah satu anak ini.

Karena cuma ganti piston, putaran bawah cukup diredam rasio, roller dan desain rumah roller. "Pakai rasio 13/42. Roller rata-rata 13 gram dan tetap pakai rumah roller asli," yakin Arie yang doyan ice cream.
 
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Commet 60/80/17
Ban belakang: Commet 60/80/17
Pelek depan: TK Rim 17
Pelek belakang: TK Rim 17
Knalpot: Custom ART

0 komentar:

Pasang Intake Variasi, Sesuaikan Arah Lubang Intake


 Arah intake tergantung kebutuhan
Untuk memudahkan pemakaian karburator aftermarket, tak sedikit produsen part racing menyediakan intake. Alhasil, kreasi tunner jadi tak terbatasi. Sebab peranti ini kini bisa tinggal comot dan sesuai kebutuhannya.

Meski makin gampang, tetap ada yang kudu diperhatikan. Enggak asal comot. Apalagi kalau sobat perhatikan, intake aftermarket di pasaran tersedia beragam model. Termasuk arah atau posisi pasang karbu. Yup! Ada hadap depan, belakang, kiri atau kanan.

“Pilih sesuai dengan bentuk atau arah lubang porting klep isap. Caranya, mana yang lebih langsung mengarah ke klep,” saran Adi Kurniawan dari Kembar Racing di Jl. M Saidi, No. 4, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan.

Tujuan pilih intake agar campuran bahan bakar dan udara mengalir tanpa membentur dinding porting. Sehingga proses pembakaran di ruang bakar menjadi lebih sempurna.

Selain arah, tersedia juga intake yang bisa membuat kemiringan karburator menjadi sedikit landai. Seolah karbu model skep dibuat macam karburator down draft. Itu lho, karbu yang lubang venturinya langsung ke lubang porting.

"Intake macam ini biasanya membuat aliran atau debit gas bakar dari karbu lebih cepat sampai ke lubang porting,” tambah tunner 35 tahun ini. Hanya saja ketika mengaplikasi intake model ini, tentu butuh penyesuaian. Karena kemiringan bahan bakar di mangkuk karbu ikut miring.

“Penyesuaian di bagian pelampung. Pelampung dibuat lebih turun agar volume bahan bakar di karbu lebih banyak,” wantinya. dan dengan lebih banyak bensin di karbu, jadi enggak khawatir kekurangan pasokan jika motor terus dipacu.

Saran Adi, kondisi pelampung juga jangan dibuat terlalu turun. Takutnya malah bikin banjir 

0 komentar:

Rossi Bersiap Tinggalkan GP11.1

Saxony - Usaha Valentino Rossi untuk mengubah peruntungannya bersama Ducati menemui hasil yang sangat buruk di sesi kualifikasi MotoGP Jerman. Walhasil, Rossi pun mulai berpikir untuk berpaling dari GP11.1.

Rossi hanya bisa mencatatkan waktu yang menempatkannya di posisi 16 dari 17 pembalap yang beraksi di sesi kualifikasi, Sabtu (16/7/2011) malam WIB. Ini juga lebih buruk dari rekan setimnya, Nicky Hayden, yang menggunakan motor "standar" Ducati.Hasil buruk tersebut dicapai Rossi dengan menggunakan motor GP11.1, yang mengusung mesin 800c yang dipasang di sasis motor musim depan (motor 1000cc) dan girboks baru."Kami sangat kesal karena kami sangat kesulitan akhir pekan ini. Aku sangat pelan dan nyaris di posisi terakhir," cetus Rossi di situs MotoGP.Dengan capaian tersebut, Rossi lantas mengindikasikan kalau dirinya bisa saja tak lagi menggunakan GP11.1 dan kembali ke versi sebelumnya, yang juga digunakan Hayden saat ini."Selama tiga balapan kami menggunakan motor baru untuk berusaha membenahi performa (motor) yang lama. Aku mencoba motor ini dengan mesin 1000cc dan tidak terlalu buruk, tapi dengan mesin 800cc motornya jadi sangat sulit untuk dikendarai dan aku tidak bisa mengendalikan bagian depan motor.""Jadi performa kami di tiga balapan terakhir amat sangat buruk. Terutama di sesi latihan. Dan di sini jadi semakin buruk. Jadi kini kami mulai berpikir untuk kembali ke motor yang standar. Aku tidak tahu mulai kapan. Mungkin setelah Brno. Kami akan segera memutuskan," lanjut Rossi.

0 komentar:

Stoner Pole, Rossi Terpuruk

SACHSENRING – Casey Stoner merebut pole position di MotoGP Jerman. Rider Repsol Honda ini unggul dari rekan setimnya, Dani Pedrosa guna menjadi yang tercepat di sesi kualifikasi.

Stoner tidak terlalu mendominasi saat sesi latihan. Namun saat sesi kualifikasi pebalap asal Australia itu memastikan berada di posisi start terdepan setelah mencatat waktu tercepat yaitu 1 menit, 21,681 detik di Sachsenring, Sabtu (16/7).
Sementara Pedrosa memastikan posisi start kedua dengan waktu 1:21,933 detik atau terpaut 0,252 detik dari Stoner. Kedua pebalap Honda ini akan ditempel oleh pebalap Yamaha Jorge Lorenzo yang ada di posisi ketiga.
Sedangkan pebalap Gresini Honda Marco Simoncelli harus puas berada di posisi start keempat. Sementara rekan setim Lorenzo di Yamaha Ben Spies akan menempati posisi start kelima dengan catatan waktu 1:22;056 detik.
Rider Repsol Honda Andrea Dovizioso akan start dari posisi keenam. Sementara  Valentino Rossi meraih hasil yang buruk di sesi kualifikasi ini, dimana rider Ducati ini akan start dari posisi ke-16 atau dua dari belakang.

Pos  Rider             Team/Bike       Time       Gap
1.  Casey Stoner      Honda           1m21.681s
2.  Dani Pedrosa      Honda           1m21.933s  + 0.252s
3.  Jorge Lorenzo     Yamaha          1m21.944s  + 0.263s
4.  Marco Simoncelli  Gresini Honda   1m21.954s  + 0.273s
5.  Ben Spies         Yamaha          1m22.056s  + 0.375s
6.  Andrea Dovizioso  Honda           1m22.157s  + 0.476s
7.  Colin Edwards     Tech 3 Yamaha   1m22.368s  + 0.687s
8.  Nicky Hayden      Ducati          1m22.388s  + 0.707s
9.  Randy de Puniet   Pramac Ducati   1m22.503s  + 0.822s
10.  Alvaro Bautista   Suzuki          1m22.604s  + 0.923s
11.  Hector Barbera    Aspar Ducati    1m22.676s  + 0.995s
12.  Cal Crutchlow     Tech 3 Yamaha   1m22.676s  + 0.995s
13.  Karel Abraham     Cardion Ducati  1m23.164s  + 1.483s
14.  Toni Elias        LCR Honda       1m23.201s  + 1.520s
15.  Hiroshi Aoyama    Gresini Honda   1m23.248s  + 1.567s
16.  Valentino Rossi   Ducati          1m23.320s  + 1.639s
17.  Sylvain Guintoli  Pramac Ducati   1m24.707s  + 3.026s

0 komentar:

Lorenzo Prediksikan Balapan Ekstra Sengit

Saxony - Jorge Lorenzo memprediksi balapan MotoGP Jerman akan berlangsung amat sengit. Hal itu dikarenakan karakteristik sirkuit Sachsenring yang nanti jadi tempat adu cepat.

Sang juara bertahan asal tim Yamaha mencatatkan waktu terbaik ketiga di sesi kualifikasi, Sabtu (16/7/2011) malam WIB. Lorenzo akan start di belakang duo Honda, Dani Pedrosa dan peraih pole Casey Stoner.Menilik beberapa elemen Sachsenring, seperti ukurannya yang relatif pendek--sekitar 3,7 km, dan juga lintasannya yang ketat, Lorenzo menilai kalau ini membuat para pembalap akan bersaing alot. Ini bahkan sudah terlihat dari waktu di sesi kualifikasi."Ada banyak pembalap yang memiliki laju bagus. Selain itu lintasannya pendek dengan lap yang banyak, jadi hal ini akan membantu (ketatnya persaingan) itu," nilai Lorenzo di Autosport.Lorenzo sendiri berharap akan tampil lebih baik dalam balapan nanti ketimbang di kualifikasi. Pasalnya ia nanti akan menggunakan ban keras, bukan ban lunak yang digunakan di sesi kualifikasi."Aku mendapatkan akhir pekan bagus dengan ban keras, tapi dengan ban lunak aku tidak merasa enak dengan motor, terutama di bagian depan. Kami akan membalap dengan ban keras, jadi tidak apa-apa," simpulnya.

0 komentar:

Lorenzo Tercepat di Sesi Latihan Terakhir

Sachsenring - Jorge Lorenzo sukses mencatat waktu tercepat di sesi latihan bebas ketiga yang berlangsung Sabtu (16/7/2011) sore WIB. Lorenzo berhasil mengungguli rekan senegaranya Dani Pedrosa.

Persaingan terjadi antara Lorenzo dan Pedrosa di free practice III. Pada akhirnya sang juara dunia 2010 berhasil menutup fase terakhir ini sebagai yang tercepat. Lorenzo mencatat waktu 1 menit 22,112 detik, atau unggul 0,041 detik dari Pedrosa. Sementara itu Marco Simoncelli yang menempati urutan teratas di dua sesi sebelumnya, kini menempati urutan ketiga. Pembalap Honda Casey Stoner ada di tempat keempat dan diikuti oleh rekan satu timnya Andrea Dovizioso.Ada pun Valentino Rossi ada di peringkat ke-12 dengan waktu 1 menit 23,279 detik.

Hasil Free Practice III MotoGP Jerman, Sabtu (16/7/2011) sore WIB

1.  Jorge Lorenzo  ESP Yamaha Factory Racing  1m  22.112s
2.  Dani Pedrosa  ESP Repsol Honda  1m  22.153s
3.  Marco Simoncelli  ITA San Carlo Honda Gresini  1m  22.159s
4.  Casey Stoner  AUS Repsol Honda  1m  22.386s
5.  Andrea Dovizioso  ITA Repsol Honda  1m  22.441s
6.  Nicky Hayden  USA Ducati Marlboro  1m  22.500s
7.  Alvaro Bautista  ESP Rizla Suzuki  1m  22.594s
8.  Ben Spies  USA Yamaha Factory Racing  1m  22.772s
9.  Randy de Puniet  FRA Pramac Racing  1m  22.841s
10.  Colin Edwards  USA Monster Yamaha Tech 3  1m  23.118s
11.  Karel Abraham  CZE Cardion AB Motoracing  1m  23.268s
12.  Valentino Rossi  ITA Ducati Marlboro  1m  23.279s
13.  Cal Crutchlow  GBR Monster Yamaha Tech 3  1m  23.296s
14.  Hiroshi Aoyama  JPN San Carlo Honda Gresini  1m  23.362s
15.  Hector Barbera  ESP Mapfre Aspar  1m  23.393s
16.  Toni Elias  ESP LCR Honda  1m  24.246s
17.  Sylvain Guintoli  FRA Pramac Racing  1m  25.975s 

0 komentar:

Simoncelli Kembali Unggul

Sachsenring - Marco Simoncelli meneruskan catatan positifnya di sesi latihan bebas MotoGP Jerman. Di Free Practice II, dia mengungguli Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa.

Dalam sesi latihan kedua di Sirkuit Sachsenring, Jumat (15/7/2011), terjadi persaingan sengit antara Simoncelli dan Lorenzo. Di awal sesi, Lorenzo sempat unggul setelah mencatat waktu 1 menit 22,804 detik. Namun, Simoncelli berhasil mengalahkan Lorenzo dengan catatan waktu 1 menit 22,625 detik. Setelah itu, Simoncelli terus mempertahankan posisinya. Hingga akhir sesi, catatan waktu terbaiknya adalah 1 menit 22,225 detik. Meski catatan waktu Lorenzo juga membaik, namun pembalap Yamaha itu harus puas di posisi kedua. Di belakang Simoncelli dan Lorenzo, menyusul Pedrosa, Casey Stoner, dan Andrea Dovizioso. Nicky Hayden, Ben Spies, Randy De Puniet, Alvaro Bautista, dan Karel Abraham melengkapi posisi sepuluh besar.Valentino Rossi masih belum bisa tampil impresif. Dia cuma menempati posisi ke-12.Sementara Loris Capirossi kemungkinan besar akan absen di balapan MotoGP Jerman karena belum pulih betul dari cedera. Di Free Practice II, posisinya digantikan Sylvain Guintoli.

Hasil Free Practice II MotoGP Jerman:
1. Marco Simoncelli Gresini Honda 1m22.225s
2. Jorge Lorenzo Yamaha 1m22.320s + 0.095s
3. Dani Pedrosa Honda 1m22.432s + 0.207s
4. Casey Stoner Honda 1m22.542s + 0.317s
5. Andrea Dovizioso Honda 1m22.654s + 0.429s
6. Nicky Hayden Ducati 1m22.882s + 0.657s
7. Ben Spies Yamaha 1m22.894s + 0.669s
8. Randy de Puniet Pramac Ducati 1m23.037s + 0.812s
9. Alvaro Bautista Suzuki 1m23.261s + 1.036s
10. Karel Abraham Cardion Ducati 1m23.352s + 1.127s
11. Colin Edwards Tech 3 Yamaha 1m23.431s + 1.206s
12. Valentino Rossi Ducati 1m23.533s + 1.308s
13. Hector Barbera Aspar Ducati 1m23.625s + 1.400s
14. Cal Crutchlow Tech 3 Yamaha 1m23.760s + 1.535s
15. Hiroshi Aoyama Gresini Honda 1m23.906s + 1.681s
16. Toni Elias LCR Honda 1m24.304s + 2.079s
17. Sylvain Guintoli Pramac Ducati 1m25.964s + 3.739s

0 komentar:

Sejumlah Pembalap Jatuh, Simoncelli Tercepat

Sachsenring - Sejumlah pembalap termasuk pimpinan klasemen sementara, Casey Stoner, terjatuh di sesi latihan pertama MotoGP Jerman di Sachsenring, Jumat (15/7/2011). Di sesi ini Marco Simoncelli menjadi yang tercepat.

Selain Stoner, rekannya di tim Repsol Honda, Dani Pedrosa, juga sempat terlempar dari sepeda motornya saat mengikuti sesi tersebut. Insiden serupa dialami Valentino Rossi dan Toni Elias. Semua terjadi di Turn 11 yang berada di trek tanjakan.Di antara mereka, Rossi yang paling "heboh". Pembalap Ducati ini sampai terguling-guling cukup keras di gravel dan harus diperiksakan kondisinya. Beruntung, dia tidak cedera berarti.Simoncelli menorehkan waktu terbaik satu menit 22,823 detik, unggul 0,181 detik dari Stoner yang berada di tempat kedua. Posisi tiga besar diduduki Jorge Lorenzo.Nicky Hayden menempati urutan keempat, disusul Andrea Dovizioso, Karel Abraham, Hector Barbera, Randy de Puniet, Ben Spies, dan Colin Edwards.
Pedrosa, akibat insiden yang dialaminya itu, harus puas di tempat ke-11.

Hasil FP I MotoGP Jerman:
1. Marco Simoncelli Gresini Honda 1m22.823s
2. Casey Stoner Honda 1m23.004s + 0.181s
3. Jorge Lorenzo Yamaha 1m23.046s + 0.223s
4. Nicky Hayden Ducati 1m23.205s + 0.382s
5. Andrea Dovizioso Honda 1m23.355s + 0.532s
6. Karel Abraham Cardion Ducati 1m23.416s + 0.593s
7. Hector Barbera Aspar Ducati 1m23.433s + 0.610s
8. Randy de Puniet Pramac Ducati 1m23.534s + 0.711s
9. Ben Spies Yamaha 1m23.558s + 0.735s
10. Colin Edwards Tech 3 Yamaha 1m23.594s + 0.771s
11. Dani Pedrosa Honda 1m23.604s + 0.781s
12. Alvaro Bautista Suzuki 1m23.989s + 1.166s
13. Cal Crutchlow Tech 3 Yamaha 1m24.162s + 1.339s
14. Valentino Rossi Ducati 1m24.512s + 1.689s
15. Hiroshi Aoyama Gresini Honda 1m24.620s + 1.797s
16. Toni Elias LCR Honda 1m26.060s + 3.237s
17. Loris Capirossi Pramac Ducati 1m26.334s + 3.511s

0 komentar:

Penyelesaian Kasus Tewasnya Penonton Papua

Motorsport can be dangerous. Kata-kata ini bukan untuk menakut-nakuti. Buktinya, saat supporting race Motoprix region 6 (28/5), dua pembalap kelas 150 cc 2 tak tiba-tiba mepet ke kiri dan menghantam kerumunan penonton. Alhasil, 2 penonton tewas dan pembalap mengalami luka serius.

Saat ini kasusnya masih terus berjalan. Menurut Irawan Sucahyono, kadep olahraga PP IMI, uang penggantian telah diserahkan, namun tidak sebesar yang diminta. "Telah dibayarkan Rp 400 juta untuk kedua korban. Masalah tersebut dianggap selesai," ucap Irawan. Sebelumnya, pihak yang dirugikan menuntut uang ganti rugi Rp 500 juta untuk 1 orang. Meski demikian, masalah secara hukum belumlah selesai dan masih dalam proses. Pembalap yang mengakibatkan kedua nyawa melayang tersebut harus menjalani ranah hukum yang berlaku.
Jika urusan hukum sudah selesai, giliran PP IMI yang akan menginvestigasi kasus tersebut. "Satu per satu kita selesaikan. Biar kepolisian bekerja dulu, baru kalau sudah selesai kita yang bergerak," tambahnya. Menurut Irawan, investigasi dari PP IMI akan berlaku menyeluruh. Baik terhadap pimpinan lomba, pengawas lomba, trek, racing committee, pembalap, bahkan motor itu sendiri. Nantinya akan dibentuk badan khusus tersendiri untuk melakukan itu semua.

0 komentar:

Kawasaki Ninja ZX-6R 2012 Intimidasi dengan Harga

JAKARTA — Kawasaki kembali mengintimidasi di pasar sepeda motor Indonesia dengan Kawasaki Ninja ZX-6R 2012, yang diluncurkan hari ini (8/7) di Jakarta.
Supersport bike ini dilepas dengan harga Rp 211 juta untuk kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Harga tersebut mengejutkan mengingat beberapa waktu sebelumnya sejumlah media, termasuk Dapurpacu.com, memprediksi harganya di bawah Rp 250 juta. Dan ternyata harganya di bawah sekali dari prediksi tersebut.
Kawasaki Ninja ZX-6R dipersenjatai mesin 600cc, 16-valve, 4-stroke, berpendingin cair. Tenaga dan torsi puncaknya mencapai 119 hp dan 66,7 Nm.
Kawasaki menjamin Anda akan mendapatkan tenaga penuh dan sensasi berkendara cepat dengan Kawasaki Ninja ZX-6R 2012.

0 komentar:

Yamaha V-Ixion, R6 Material Korea

Tampilan standar Yamaha V-ixion masih dirasa kurang mewakili unsur sporty oleh Mujiyono. Apalagi untuk kaki-kaki yang menurutnya masih terkesan cungkring. Itulah yang membuat Mujiyono yang bukan penyanyi Mus Mujiono itu melakukan restrukturisasi.

Restruksturisasi bahasanya seperti militer. Maklum dia bertugas sebagai anggota Provost di kesatuan Yon Arhanudse, Cirebon. Dia melakukan reformasi total di V-ixion macam di tubuh TNI. Katanya agar terlihat makin gagah.
Sesuai semangat reformasi, Mujiyono mencari modifikator yang memang ahlinya. Bukan berdasarkan KKN, dia menggandeng IQ Modification. Rumah modifikasi di Kota Udang alias Cirebon. Kan asal kata Cirebon dari rebon yang artinya udang kecil yang dijadikan makanan.
“Setelah disepakati, konsep yang akan diusung bertema sporty elegan dengan acuan dari bentuk Yamaha R6,” ucap Sugih, salah satu perancang atau desainer IQ Modification.
Untuk itu, memang diperlukan pemasangan baju full fairing pada sekujur bodi V-ixion. Dalam prosesnya, dilakukan pembentukkan mal dari kertas karton. “Kemudian diterjemahkan dalam bentuk fiberglass. Agar hasil yang diraih benar-benar sesuai dengan Yamaha R6 sebagai acuan,” jelas Sugih yang termasuk dalam finalis lomba desain motor nasional yang diadakan Kanzen dan MOTOR Plus beberapa tahun lalu.
Bentuk dan lekukkan hingga setiap detailnya cover bodi jelas terlihat dan sama dengan aslinya. “Ini yang jadi kunci utama keberhasilan sebuah desain yang bagus,” jelas Sugih dari ruko Cirebon Bisnis Center, Blok F1, Jl. Tuparev, Cirebon, Jawa Barat.Yang unik dan menarik dari konsep ini, bahan serat fiber yang digunakan. Menurut Sugih, bahan itu diperoleh impor dari Korea. Karena dirasa memiliki keunggulan yang lebih dari bahan serat fiber lainnya yang biasa digunakan sebelumnya.
Kelebihan dari bahan ini lebih lentur, tipis dan ringan. Namun kuat dan tidak mudah pecah. “Pengerjaan kira-kira dua bulan setengah. Karena mesti hati-hati dalam pengerjaan, juga untuk kepuasan konsumen tentunya.
Pede Jadi Road Captain

Kelar soal bodi, lanjut sektor kaki. Pelek variasi V Rossi menggusur pelek asli V-ixion yang dibalut karet ban Michellin untuk depan dan belakang.Sebagai penyeimbang, sok depan diterapkan milik dari Yamaha Byson yang memiliki diameter lebih besar. Otomatis terkesan makin kokoh dan padat. Sesuai dengan konsep awal yang memang kepengin tampil lebih macho.
“Dibawa tugas dinas pun jadi makin pede. Apalagi kerap jadi road captain saat mengawal klub Yamaha V-ixion Cirebon ,“ kekeh Mujiyono.Kompisisinya tidak memaksa menggunakan limbah. Ini yang membuat V-ixion ini terlihat pas dengan betul secara keseluruhan.

 DATA MODIFIKASI
Ban depan : Michellin 120/60-17
Ban belakang : Michellin 160/60-17
Pelek : V.RossiCakram : Yoshimura
Setang : KTC
Spidometer : Koso RX-1
Swing arm : R-1
Headlamp : Vario CBS Techno
IQ Modification : 0877-2914-3211

0 komentar:

Copyright © 2012 Dapur Racing.