Yamaha Mio Soul, Jagoan 58-an
Di balap liar seputaran Jakarta, terdapat kelas 58-an. Artinya menggunakan piston atau seher 58 atau 58,5 mm. Ini dipakai di Yamaha Mio. Kapasitas silindernya kira-kira 156 cc.
Kelas ini lahir karena Mio optimal menggunakan seher sebesar itu. Apalagi paket bore up Thailand banyak yang dijajakan diameter ukuran segitu.
Seperti, bengkel ART Putra Mandiri (APM) punya jagooan Yamaha Mio Soul milik M. Irfan dari Bintaro, Tangerang. Hasil racikan bengkel yang di Jl. Pasuhan Jurang Mangu Timur No. 3, Pondok Aren, Tangerang ini katanya paling kenceng di kelasnya. Padahal ramuan standar.
“Pakai seher diameter 58 mm,” jelas Arie Wibowo, bos APM. Diambil dari piston milik Honda GL-Pro Neo Tech oversize 150 mm. Kepalanya tentu juga diatur ulang agar gak mentok head. Pinggir seher dibuat mendem 0,5 mm agar pacuan jadi aman dan tidak mudah jebol.
Selanjutnya yang menguras otak mekanik waktu pembuatan kem asli. Biar enak dipapas tapi tak main tebas. Durasi noken-as dibuat 264 derajat.
Klep isap membuka 27 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 57 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah).
Durasi klep buang dibikin sama. Membuka 57 derajat sebelum TMB dan menutup 27 derajat setelah TMA. “Bawahnya gak terlalu cepat agar putaran atas lebih maksimal,” ucap ayah satu anak ini.
Karena cuma ganti piston, putaran bawah cukup diredam rasio, roller dan desain rumah roller. "Pakai rasio 13/42. Roller rata-rata 13 gram dan tetap pakai rumah roller asli," yakin Arie yang doyan ice cream.
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Commet 60/80/17
Ban belakang: Commet 60/80/17
Pelek depan: TK Rim 17
Pelek belakang: TK Rim 17
Knalpot: Custom ART
Kelas ini lahir karena Mio optimal menggunakan seher sebesar itu. Apalagi paket bore up Thailand banyak yang dijajakan diameter ukuran segitu.
Seperti, bengkel ART Putra Mandiri (APM) punya jagooan Yamaha Mio Soul milik M. Irfan dari Bintaro, Tangerang. Hasil racikan bengkel yang di Jl. Pasuhan Jurang Mangu Timur No. 3, Pondok Aren, Tangerang ini katanya paling kenceng di kelasnya. Padahal ramuan standar.
“Pakai seher diameter 58 mm,” jelas Arie Wibowo, bos APM. Diambil dari piston milik Honda GL-Pro Neo Tech oversize 150 mm. Kepalanya tentu juga diatur ulang agar gak mentok head. Pinggir seher dibuat mendem 0,5 mm agar pacuan jadi aman dan tidak mudah jebol.
Selanjutnya yang menguras otak mekanik waktu pembuatan kem asli. Biar enak dipapas tapi tak main tebas. Durasi noken-as dibuat 264 derajat.
Klep isap membuka 27 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 57 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah).
Durasi klep buang dibikin sama. Membuka 57 derajat sebelum TMB dan menutup 27 derajat setelah TMA. “Bawahnya gak terlalu cepat agar putaran atas lebih maksimal,” ucap ayah satu anak ini.
Karena cuma ganti piston, putaran bawah cukup diredam rasio, roller dan desain rumah roller. "Pakai rasio 13/42. Roller rata-rata 13 gram dan tetap pakai rumah roller asli," yakin Arie yang doyan ice cream.
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Commet 60/80/17
Ban belakang: Commet 60/80/17
Pelek depan: TK Rim 17
Pelek belakang: TK Rim 17
Knalpot: Custom ART
0 komentar: