Aprillia RSV4 Tampilan Juara Dunia

Saat melihat motor ini jangan berfikiran Tiger atau Scorpio yang dimodif ya! Ini benar Aprilia RSV 4 yang berkapasitas 1.000cc dan menjadi juara World Superbike (WSB) tahun lalu. Jokinya Max Biaggi, tapi ini kali Biagginya terbungkus baju balap MOTOR Plus.

Moge dengan konfigurasi mesin V4 ini memang sudah keren, tapi bukan berarti tidak ada proses modifikasi sama sekali. "Kalau standar ya kan enggak mungkin masuk rubrik modif," buka A. Saputera, pemilik motor dan konseptor proyek modifnya. Untuk teknis pengerjaanya, dia menyerahkan pada bengkel BMS di Palmerah dan Tomi Airbrush.

Sebenarnya ada cerita sendiri kenapa anak muda ini lebih memilih Aprilia RSV4 dibandingkan yang lainnya. "Moge ini jarang di Indonesia, selain itu konstruksi mesinnya juga beda. Ditambah saya suka Biaggi dari zaman dulu," ungkapnya.
"Ubahan yang utama adalah sektor bodi. Seluruh cover bodi sekarang mengikuti desain yang dipakai Biaggi, beda dengan standarnya," tambah warga Puri Indah, Jakarta Barat ini.

RSV4 miliknya ini sudah yang kategori Aprilia Factory, artinya spek balap. Tipe ini sudah dilengkapi dengan suspensi Ohlins tapi tetap dengan bodi jalan raya. Sedangkan yang biasa tidak didukung suspensi canggih tadi.   

Misalnya saja sekarang sudah tidak ada lampu lagi, layaknya motor sirkuit beneran. "Itu bodinya dipesan khusus dan dikerjakan langsung di BMS," kata Ariawan, pimpinan BMS.
Bukan hanya itu, beberapa bagian bodi dibungkus carbon kevlar yang juga dipesan khusus dari Italia. "Nama produknya Max Performance dan proses pemasangannya tinggal bolt-on saja kok," tambah Saputera lagi.

Bagian yang dalam pelapisan kevlar ini seperti deltabox dan lengan ayun. "Untuk memasangnya tinggal tempelkan saja dengan double tape yang tipis tapi kuat. Jika dirasa masih kurang nempel, pasti akan getar saat motor dibawa ngebut," ungkap pria yang segera punya tim balap motor besar ini.

Kelar dengan urusan bodi memang tinggal lanjut ke pemasangan pernak-pernik kecil supaya semakin seperti motor balap. Misalnya saja penambahan frame slider, footstep, visor, juga dengan slang rem yang full branded.

"Dengan pemilihan detail yang tepat, ini sudah benar-benar menjadikan motor replika juara dunia WSB 2010. Mulai dari tipenya sampai detail keseluruhan," tutup Saputera.

Full Airbrush
Baju baru yang dipasang ini awalnya belum dilengkapi warna alias masih polos. Karena memang inginnya bergaya Max Biaggi, maka sudah ada niat untuk menggunakan motif yang dipakai rider Italia tadi. "Tapi, sempat ada beberapa pilihan warna di awal. Akhirnya pilihan jatuh seperti ini karena memang ingin tampil cerah," kata Saputera menerangkan. 
Dia tidak ingin hanya pakai stiker. "Pokoknya harus airbursh sebab itu tandanya lebih berani daripada hanya tempel stiker," ujarnya. Pengerjaan diserahkan pada Tomi Gunawan juragan Tomi Airbrush.

Hasilnya layak diacungi jempol. Bagian kecil berbagai produk sponsor pendukung tertulis jelas. Bahkan di sekitar nomor start di bagian depan ada motif baru layaknya carbon kevlar. Padahal itu adalah hasil semprotan cat.  
DATA MODIFIKASI
Ban : Pirelli Diablo 120/70-17
Ban belakang: Pireli Diablo 190/50-17
Pelek : Marchesini
Knalpot : Akrapovic Titanium
Handgrip : Rizoma
Frame slider: Motivation
Rantai : DID
Frame carbon: Max Performnace
Cover blok mesin: Max Performance
Windshield: Puig Racing
BMS: 0819-1511-3717

0 komentar:

Yamaha New Jupiter-Z, Juara Umum MP3 Region 5

Terbukti, Yamaha New Jupiter-Z bisa jadi jawara baru underbone 4-tak. Bertarung di region V, Andi Mapanyukki keluar sebagai juara pertama MotoPrix kelas MP3 bebek underbone 4-tak 125 cc. Nggak tanggung-tanggung, dari 7 seri, Andi 5 kali juara pertama dan sekali finish ketiga. Hanya sekali ia gagal finish.

"Cuma seri pertama tak finish, karena girboks pecah. Sisanya enggak ada lawan. New Jupiter-Z memang lebih enak, kata Andi," beber mekaniknys Edwin Cahyadi.

Tantangan pertama memodif New Jupiter-Z mengubah sistem transmisi dengan 2 kampas kopling jadi 5 kampas. Triknya mencangkokkan rumah kopling Jupiter MX yang bisa dijejali 5 kampas. "Menurut saya, untuk balap, lebih maksimal dengan 5 kampas," ujarnya.

Selanjutnya kreatifitas Edwin pakai klep yang tersedia di pasaran. "Klep asli New Jupiter-Z untuk jalur in cuma 23 mm, dan jalur eksosnya 20 mm. Pakai 28 dan 24 yang dimodif jadi 26 untuk in dan 23 buat ex," jelasnya.

Langkah berikutnya, dipersiapkan komponen kunciannya, di poros bubungan alias kem. Teknik Edwin agak unik. Ia mencari kem yang profilnya besar. Alasannya, "Dengan profil pinggangnya besar, mudah dimodifikasi untuk mengejar lift klep tinggi," bilang Edwin lagi.
Kuncian lagi, nih. Dari riset Edwin, New Jupiter-Z lebih enak pakai kem dengan lift tinggi. Ia mematok sampai 10 mm. Padahal, Jupiter-Z lama banyak yang hanya mematok lift 8,5 sampai 9 milimeter. Malah ia menyebut, mungkin lebih baik jika di atas itu. Sebab spek New Jupiter-Z yang long stroke memungkinkan.

"Saya mainkan durasinya untuk in dan ex jadi 268 derajat. Sementara LSA-nya dibuat jadi 106 derajat," papar Edwin.

Untuk mendongkrak kapastias, Edwin tak kesulitan. Di pasaran aftermarket, ia mencari torak berdiameter 53,40 mm. Ukuran segitu pas membuat kapasitas New Jupiter-Z jadi 129 cc, sebagai batas maksimal turun di kelas MP3.

"Kepala piston dibentuk kayak piston TDR. Sebab spek New Jupiter-Z gak perlu kompresi tinggi. Saya pakai rasio kompresi 12,8 : 1. Kalau Jupiter lama, bisa 13,5 : 1 atau lebih," sebut Edwin yang terapkan kubah kepala silinder bathtub.
Pilihan ini karena New Jupiter-Z sudah punya karakter torsi besar. Perbandingan kompresi rendah mendukung tenaga lembut namun terus mengisi. Motor tidak liar di tikungan, namun lebih bertenaga di trek lurus panjang.

Sentuhan terakhir knalpot. Edwin gabungkan knalpot merek Creampy dengan SND. "Cocok pakai leher dari SND, lalu bodi dan silencernya pakai Creampy," tutup mekanik yang mangkal di markas Yamaha Suraco di Jl. Andi Pangerang Pettarani, Makassar itu.
DATA MODIFIKASI
Ban : Corsa
Pelek : TDR 1.60-17
Karburator : PM 24 mm
Pengapian : Rextor Pro Drag RR
Sokbreker : YSS atau Daytona

0 komentar:

Suzuki Smash Titan Mengacak Dominasi Yamaha Dan Honda

Trek dadakan PRJ Kemayoran atau tempat berlangsung MotoPrix region 2, dua minggu lalu jadi saksi Suzuki Smash Titan geberan Rizaludib Sidqi sanggup mengacak-acak dominasi Yamaha dan Honda. Meski joki Suzuki Cargloss AHRS IRC, cukup puas di urutan ke-4 bebek 110cc 4-tak tune-up seeded (MP2).

Jika diterawang, naga-naganya motor berlogo S besar ini harusnya mampu di posisi terdepan. Bisa lihat dari seringnya Sidqi memainkan tenaga mesin Titan, agar bisa mencuri celah motor di depannya. Cuma berhubung tanpa tim order, kesempatan pun pupus.

Secara teknis kuncian tetap ada pada racikan mesin. Daya tahan dan power besar jadi tumpuan. “Makanya kombinasi itu tidak terlepas dari peran pelatuk kem model roller yang diaplikasi,” ujar sang peramu yaitu Hasyim Sonedi, mekanik tim bermarkas di Depok itu.

Hasyim mengaku kalau spek racikan motor buat di Kemayoran hampir sama dengan motor yang dipakai di Sentul. Dibikin hampir sama karena Titan di Thailand sudah pakai pelatuk model roller. Jadi, gak khawatir kehilangan tenaga efek floating klep, karena komponen ini memang sudah diperuntukan untuk Titan.

“Tinggal menyesuaikan profil kem yang dibantu las argon agar bentuknya membulat. Lalu durasi dibuat ulang dengan setingan 270 derajat untuk klep isap (in) dan berlaku juga bagi klep buang (ex),” lanjut pria berambut lurus ini.
Meski data lengkapnya dirahasiakan, namun dari keterangan Hasyim kalau ubahan durasi  itu tadi menghasilkan Lobe Separation Angle (LSA) bermain di angka 105º. Karakter ini cenderung bermain rata, sehingga tenaga motor tidak menonjol di satu sisi baik putaran bawah atau atas.

Didukung klep diameter 27,8 mm (in) dan 23 mm (ex), lift klep buat klep in dipatok di 9,4mm menghasilkan pasokan gas bakar makin deras. Sedang klep ex yang dipatok angka 9 mm dengan per klep Jepang, konon sangggup diajak menahan beban tekan hingga 14 ribu rpm.

Mengulik komposisi ruang bakar, piston FIM diameter 51,5mm dibikin dengan perbandingan kompresi 13 : 1. “Sengaja lebih tinggi biar lebih bertenaga. Terutama di rpm bawah agar motor tidak lelet selepas diajak melibas tikungan balik,” imbuh mekanik asal Jogja ini. 
DATA MODIFIKASI
Sok belakang : Daytona
Karburator : Mikuni Sudco 24 mm
Knalpot : AHRS
Pengapian: Vortex

0 komentar:

Honda Supra X 125, Balancer 300 Gram

Balancer ringan dimaksudkan agar putaran kruk as juga enteng. Diperuntukan main di trek pendek agar mesin lebih cepat teriak. Seperti dipasang pada Supra X 125 geberan Juni A.S. dari Honda MPM Aries Putra INK M-150 Rextor. Hanya 300 gram.

“Padahal biasanya 500 atau 600 gram. Sekarang hanya 300 gram karena trek lurus Kemayoran paling panjang 170 meter dan banyak tikungan rolling speed,” jelas Saipul A.P., mekanik yang merawat pacuan Juni A.S itu.

Di MotoPrix region 2 Jawa seri VIII lalu, Sirkuit Kemayoran memang treknya dibikin banyak tikungan rolling speed (lihat berita halaman 20). Tidak perlu top-speed yang tinggi sekali. “Cukup power mesin diseting pada rpm bawah dan tengah,” argumen Saipul, mewakili Wahyu, mekanik utama di Aries Putra.
Teorinya, kalau mengejar top-speed tinggi dibutuhkan kruk as atau bandul yang berat. Namun akselerasi jadi lebih rada berat. Makanya Saipul A.P. bersama kru lain menggunakan bandul yang paling enteng. Supaya putaran mesin cepat naik dan juga mudah diajak berakselerasi.

Imbangi balancer yang ringan, gir juga dibuat enteng. Supaya tarikan awalnya lebih ringan gitu coy. Menggunakan sproket roda 13/47, biasanya 13/45.

Tips lain yang diterapkan agar akselerasi mantap yaitu pada spuyer. Pilot-jet dibikin kecil, menggunakan Mikuni TM28 pakai ukuran 30. Padahal biasanya aplikasi yang 40. 
DATA MODIFIKASI
Rasio kompresi: 13 : 1
Lubang in : 27
Lubang ex: 23
Ban belakang : Knalpot AHM
Ban: Corsa

1 komentar:

Yamaha Jupiter-Z, Kompresi 13,8 Jadi Jawara Motoprix Kemayoran

Pacuan M. Zaki dari tim Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya sukses juara MP3 MotoPrix putaran VIII di Sirkuit Kemayoran lalu. Berhasil meninggalkan lawan-lawannya. Apa rahasianya? Mari tanya Harris Sakti alias Mletis, sang mekanik.   

"Di Kemayoran lalu, kuncinya motor harus awet dan bisa cepat keluar dari tikungan," kata Mletis. Untuk awet maka kompresi harus pas.

"Saat QTT, kompresi sampai 14, tapi saat balapan yang begitu panas diturunkan jadi 13,8," lanjut mekanik asal Jogja ini. Caranya mengganti piston lebih rendah.  

Sedangkan supaya lebih cepat naiknya rpm, durasi kem juga diubah. "Dari 272 derajat menjadi 270 derajat. Semua itu dilakukan sebelum final Minggu," kata mekanik murah senyum ini.
Ada satu jurus lagi untuk taklukkan Kemayoran. "Rasio khususnya gigi 1 dan 2 harus pas, karena banyak tikungan patah," tambahnya. Untuk gigi 1 diubah jadi berat dengan rasio 13 :24. Lay-out sirkuit kali ini mengharuskan turun sampai gigi 1 di R 2. 

Sementara untuk gigi 2 dientengin. "Dari awalnya 16/29 dientengin jadi 18/33," terangnya. Oh ya, komposisi gir kali ini 14 : 42, angka ini pastinya akan berubah mengikuti karakter sirkuit. Terbukti dengan ubahan yang seperti ini, Zaki yang asal Bondowoso, Jawa Timur bisa jadi kampiun di Jakarta.  
DATA MODIFIKASI
Piston: TDR
Sok belakang: YSS
Knalpot: AHM
Karburator: Sudco 24

0 komentar:

Kawasaki Ninja 250R, Fokus Daya Tahan

Mesin kencang tapi tidak punya daya tahan, sama seperti oli bercampur air. Jadi basi karena teroksidasi. Durability ini yang jadi fokus utama Angga Kurniawan ketika meracik Kawasaki Ninja 250R pacuan Ali Adrian, buat turun di Kejurnas Sport 250cc.

Selama ini, tak sedikit tunner yang memilih cara bore up buat naikan power. Ya, dari piston 62 mm, dinaikan hingga ke piston 64 mm. Sebab regulasi membolehkan untuk bore up hingga isi silinder mentok di 300cc.

Tapi, buat Angga cukup pilih jalan naikan kompresi saja. “Hanya pakai piston standar, tetapi ditambah daging di bagian atas piston,” ujar pemilik workshop Anjany Racing di Jl. Arteri Kelapa Dua, No. 21, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Bagian atas piston ditambah daging lewat cara las argon. Tidak membentuk dome, permukaan sengaja dibuat datar. Tidak ada coakan buat klep. Karena masih tergolong aman dari benturan klep. Sebab, penambahan daging hanya sekitar 2 mm.
Ada alasan lain kenapa pria yang bakal ulang tahun ke-29 di 16 Agustus ini, enggak khawatir piston mentok klep. Karena kepala silinder tidak dipapas. Dan, klep pun gak diganti.

Dengan ubahan yang sekarang, kompresi Ninja 250R ini terdongkrak hingga 12,5 : 1. Toh, masih aman buat pakai Pertamax Plus. “Hingga tiga kali event, motor enggak perlu dibongkar. Karena sebenar- nya, seting ini layaknya seting motor harian,” yakin Angga.

Radiator Aftermarket
Proses pendinginan mesin juga ikut disentuh dalam memperkuat daya tahan Ninja 250R tim Anjany NHK CLD FDR Sphinx Racing Team ini. Agar engine mampu mengeluarkan power secara konstan, peran radiator ikut diganti.

“Regulasi melarang pakai water coolant. Jadi harus pakai air murni. Tapi efeknya mesin jadi lebih cepat panas,” ujar Angga. Maka itu dengan radiator standar dan power atau kompresi tinggi, setelah digeber empat lap pun, power bakal langsung drop. Power turun karena engine overheat.
Tetapi dengan radiator aftermarket berbahan alumunium ini, suhu mesin jadi cenderung stabil. Hingga pembalap yang pernah jajal Red Bull Racing Academy itu finish pun, temperatur hanya main di suhu 96ºC. “Maksimal di 98ºC. Bisa dibilang kipas tidak pernah bekerja. Kan kipas baru kerja di suhu 100ºC,” sebut tunner berambut pendek lurus itu.

Oh ya! Buat dongkrak putaran bawah biar lebih galak lagi, sistem magnet diubah jadi total lost. Magnet standar dibubut bagian dalamnya hingga bobot 600 gram. CDI pakai BRT I-Max Super Pro.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax 120/60-17
Ban belakang : Battlax 150/60-17
Knalpot : CLD
Pelek : Marchesini Racing
Anjany Racing : (021) 536-79239

0 komentar:

Honda Grand Balap Liar, Ubah Posisi Baut Atas

Bermain Honda C100, bukan hal mudah. Menaikan kapasitas engine, cukup terbatas. Pilihan piston, mentok hingga 60 mm. Itu kalau nggak mau ekstrem ubah 4 baut blok mesin. Seperti dilakukan di Honda Grand pacuan Dany Tilil di trek 500–600 meter ini.

Buat mengejar kapasitas engine maksimal, hanya mengandalkan piston milik Honda GL-Max Neo Tech oversize 150. “Diameter pistonnya hanya 58,5 mm. Jadi hanya cukup ubah posisi dua baut blok atas aja,” ungkap Abitya Shakti Yuliano, tuner Tri Tunggal Motor (TTM).
Baut atas, cukup digeser sekitar 3 mm. Itu berlaku untuk baut kiri dan kanan. Toh, baut yang diaplikasi masih tetap baut 10 mm. Enggak diubah jadi baut 12 mm layaknya pacuan Yamaha Jupiter.

Selain pakai bore up, stroke up juga. Tapi, Abit hanya andalkan kruk as milik Kanzen. Standar langkah piston hanya 54 mm. “Tapi, dinaikan lagi hingga 64 mm. Setang seher pakai Yamaha Force-1,” sebut pemilik workshop TTM yang bukan Teman Tapi Mesra di Jl. Ceger Raya, No. 04-A, Taman Mini, Jakarta Timur ini.

Abit pun sempat naikan stroke hingga 67 mm. Tapi, power bawah jadi terlalu liar. Dengan ubahan sekarang, isi silinder hanya sentuh 171,8 cc. “Kalau ada yang mau melamar siap aja. Tapi harus kelasnya ya,” seru tuner 26 tahun itu. 
DATA MODIFIKASI
Ban depan    : Mizzle 2.00 x 17
Ban belakang    : HUT 60/80-17
Knalpot        : HRP
CDI        : Suzuki Shogun 110
TTM        : 0856-9776-5904

0 komentar:

Kawasaki Ninja 150R, Jagoan 800 Meter

Kawasaki Ninja 150R 2006 milik Irwansyah warga Asramah Zipur 7, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan ini sangat terkenal di arena trek lurus balap malam. Pasalnya, kuda besi yang biasa dijokiin Arzuni Fahmi ini sering mematahkan lawan-lawannya sesama Ninja 150 di trek 800 meter.

“Sudah beberapa kali motor ini diadu dengan besutan bengkel lain tapi belum pernah ada yang kalahin," bangga pemilik motor yang gemar naik sepeda fixie ini. 

Membuat Ninja Irwan kenceng oleh Nopan Samuel, temannya sendiri. “Enggak perlu mengandalkan spare-parts racing. Cuma butuh ketelitian memapas silinder head, korek lubang buang dan transfer," bilang mekanik yang buka workshop Zippz Crez One (ZCO) di Jl. Raya Kukusan No. 8, Beji Depok, Jawa Barat.

Masih kata mekanik tubuh mungil ini, piston tetap asli. Tapi, supaya kompresi lebih padat, piston jadi B-75 yang sebelumnya A. Head dipapas 0,3 mm dengan dipadukan squish 14 derajat.
Terus, korek blok bawah juga  mesti pakai otak. “Awalnya lubang buang dikorek ke atas jadi 25 mm dan bilas jadi 27 mm,” kata Nopan. 

Sedangkan bagian lain yang mesti dituning lagi adalah lubang transfer. Bagian ini cuma dihaluskan untuk mengangkat permukaan yang seperti kulit jeruk. Selanjutnya, rumah reed valve ikut dihaluskan. Karena bagian ini yang pertama dilalui bensin ke ruang bakar.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Comet 60/80-17
Ban belakang : IRC 60/80/17
Pelek depan : 140 x 17
Pelek belakang : 160 x 17
Knalpot : RMC
Karbu : Keihin PE 28
Pilot/main-jet : 55/155
ZCO : (021) 92943330

0 komentar:

Yamaha Mio, Kejar Kompresi Tinggi

Buat bermain di trek lurus malam hari, Farid Faisal ingin terapkan kompresi tinggi. Itu dibuktikannya di Yamaha Mio milik Vicky Andika Putra yang tinggal di Slipi, Jakarta Barat.

“Sebenarnya, enggak perlu tinggi-tinggi sekali. Karena mainnya untuk di 700 meter,” sahut pemilik workshop Rosalina Racing di Jl. Angrak Rosalina, Slipi, Jakarta Barat.

Maka itu, pacuan yang dipacu M. Ricky ini hanya main kompresi 12,8 : 1. Apalagi, piston yang dipakai milik Honda CBR 150 yang punya diameter 66mm. Dome yang dimiliki piston motor sport Honda 150cc ini tak tinggi.

"Mengakalinya setang piston pakai Yamaha V75 atau Yamaha robot. Iya, motor bebek Yamaha tahun lama,” tambah tuner berambut 1cm tapi enggak plontos itu. Pakai part ini, permukaan piston jadi enggak terlalu mendem di bibir blok.
Dome piston juga enggak dipapas rata. Tapi, oleh Farid, mulai dari pinggir piston hingga titik tengah piston dibuat sudut. Yaitu, 9º. Selain itu, agar kompresi tinggi makin didapat, kepala silinder ikut dipapas. Pemapasan, sekitar 1,5mm.

Buat temani kompresi 12,8 : 1, pemilihan gigi rasio mesti tepat. Itu untuk membantu akselerasi yang diinginkan. Maka itu, rasio 15/40 mata diunggulkan buat bantu napas putaran atas. “Sebenarnya memang untuk trek 700 meter. Tapi, waktu itu ada yang ngajak main trek 400 meter, tapi motor ini tetap menang,” senang Vicky yang terbilang masih belia ini.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 50/90-17
Ban belakang : Comet 60/80-17
Pelek : TDR
Sok belakang : YSS
Rosalina Racing : (021) 983-01073

0 komentar:

Honda C70, Si Pitung Operasi Total

Jangan terpengaruh tampilan jadul Honda C70 ini. Itu karena dapur pacun sudah operasi total. Diklaim pemiliknya, Tito Sandiarto, mengasapi Satria F-150 di ajang adu kebut malam.

“Cuma crank case aja yang asli Honda C70, sisanya ambil dari part motor lain,” jelas mekanik dan joki dari bengkel Tigor Motor Speed di Jl. Bantul, Jogja ini.

Ngejar akselerasi beringas, silinder dan head C70 tak bejaban dibore up abis-abisan. Solusinya Tito cangkok blok silinder berikut head milik Yamaha Vega yang sanggup caplok piston gambot.

Untuk aplikasi blok dan silinder Vega banyak ubahan yang harus disesuaikan pada crank case. “Dudukan empat baut blok pada crank case menyesuaikan ukuran lubang buat blok Vega, sedangkan bautnya pakai milik Shogun 125 yang panjangnya cukup,” urai Tito.
Proses transplantasi jeroan mesin juga dilakukan. Seperti bandul, adopsi milik Honda Karisma yang diameternya lebih besar dan bersanding dengan setang piston Mio. “Setelah stroke naik 3mm dan seher 56mm milik Neo Tech, kapasitas mesin jadi 170cc,” jelas lajang bertubuh subur ini.

Katup isap dan buang sudah mengaplkasi milik Honda Sonic. Noken as pakai standar milik Yamaha Vega. “Coba aslinya kayaknya masih kurang sip. Durasi harus diubah, makanya pantat kem dipapas lagi jadi sekitar 0,3mm,” terang pria yang hobi pakai celana pendek ini.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 80/70-17
Ban belakang : Swalow 80/70-17
Knalpot : Creampie Muffler
Karbu : NSR SP
Pelek belakang  : DBS
Tigor Speed : 0857-28822-693

4 komentar:

Yamaha Mio Siap Boyong Mobil

Melihat prestasi Yamaha Mio besutan Stevanus Nawir bakal boyong hadiah mobil. Tentu saja bila sanggup meraih poin tertinggi dari semua seri di pentas Day Battle Pertamina-Enduro KYT Drag Bike (DBEKYTDB) garapan Trendypromo Mandira (TM).

Apalagi di seri IV event DBEKYTDB di Jogja lalu, Mio tim Pells Rextor Kawahara ini kembali podium pertama kelas 200 cc dengan catatan waktu 7,64 detik. Ada kesempatan dapat mobil asal menang di seri Sentul nanti.

"Untuk sirkuit dadakan di Jogja kemarin, adopsi piston Tiger oversize 275 (66,25 mm) dengan stroke  57,9 mm itu diseting pakai perbandingan kompresi 13,9 : 1. Agak tinggi memang," ucap Arif Sigit Wibowo biasa dipanggil Pele, sang mekanik.

Setingan segitu oleh Pele dikombinasikan dengan kem yang punya durasi kurang-lebih 276 derajat baik untuk klep in maupun out. “Disuplai karbu Keihin PE 28 yang diremaer jadi 30 mm. Spuyer tepat saat gunakan main-jet 125 dan pilot-jet 42,” jelas brother yang tinggal di Solo, Jawa Tengah ini.

Ubahan mesin gak akan maksimal bila komponen CVT tidak disesuaikan. Untuk trek 210 meter di Jogja, seting rasio jadi 15/ 39.  "Biar nggak kehilangan tenaga di putaran tengah, coba pasang roller Kawahara 8 gram rata juga memangkas bobot magnet sampai 670 gram," imbuh Pele.
Cuma kerena seri akhir dihelat di Sentul, diakui Pele kalau mesin diseting sedikit beda.  Nah, bulan puasa ini adalah waktu yang tepat dimanfaatkan buat susun strategi sekaligus untuk memaksimalkan performa motor garapannya. Ditunggu deh kalau begitu!
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Pirelli 120/60-17
Ban belakang : Battlax 140/70-17
Knalpot  : Kawahara K2
Rasio : 15/39

1 komentar:

Yamaha Cup Race 2011 Seri Bandung Digelar Malam Hari

BANDUNG — Yamaha Cup Race (YCR) 2011 akan menorehkan sejarah baru dengan menggelar balap malam untuk pertama kalinya.
 
Malam ini, Sabtu (24/9), YCR 2011 seri Bandung diselenggarakan lapangan Gasibu di sirkuit non-permanen akan seperti MotoGP Qatar yang digelar malam hari.
Area ini akan disulap menjadi sirkuit sepanjang 950 meter. Layaknya balapan malam tentunya fasilitas penerangan sangat vital. Yamaha menyiapkan lampu sorot mercury 2×1000 watt di 40 titik. Ada 35 titik lampu dipasang di sirkuit yang disebarkan paling banyak di garis start dan tikungan. Dua lampu lainnya diletakkan di paddock dan booth tiga lampu.
“Balapan malam tidak hanya bisa dilakukan di luar negeri tapi juga di Indonesia. Yamaha mewadahi ini untuk memberikan sensasi berbeda buat kompetisi lokal dan pengalaman bagi para pebalap Indonesia,” papar Ari Wibisono, Manajer Motorsport Yamaha Motor Indonesia.
Jadwal YCR Bandung mulai dari latihan, kualifikasi dan balapan dilangsungkan dalam satu hari. Latihan dan kualifikasi digelar dari pagi hingga siang hari, dilanjutkan balapan mulai pukul 3 sore sampai 10 malam.
YCR seri Bandung merupakan seri ke-3 YCR region Jawa setelah dilaksanakan di Kediri dan Purwokerto. Hokky Krisdianto memuncaki klasemen sementara MP1 dengan total poin 69. Disusul Deny Triyugo yang berselisih 8 poin dan Anggi Permana Putra yang mengemas 56 poin.
Di kelas MP2 Hokky berada di peringkat kedua dengan nilai 58, tertinggal 8 angka di bawah Sigit PD.

0 komentar:

Valentino Rossi Siap Ubah Posisi Berkendara

MILAN —  Rider Ducati Valentino Rossi akan mencoba mengubah posisi gaya berkendaraan. Hal tersebut dilakukan oleh The Doctor guna mendapatkan kecepatan pada motornya.

Rossi yang merupakan juara dunia tujuh kali MotoGP, sejauh ini hanya satu kali naik podium dengan Ducati. Padahal telah banyak dilakukan pada tunggangannya tersebut, termasuk memakai chassis 2012.
Namun rider Italia ini masih belum juga mendapatkan hasil yang baik. Perubahan terakhir yang dilakukan oleh Ducati adalah memakai frame almunium di Aragon tapi Rossi hanya finish di posisi kesepuluh.
Kini Rossi mulai mempertimbangkan mengubah posisi gaya membalapnya.
“Kami kalah di beberapa area yang aneh. Contohnya dibanding (Casey) Stoner kami jauh lebih lambat di trek yang lurus dengan motor yang saya yang kami pakai dari tes pertama,” ungkap Rossi.
“Kami harus mengerti ini karena mungkin posisi membalap ini lebih cocok untuk yang pendek dan kecil daripada pembalap yang tinggi seperti saya atau Nicky (Hayden). Kami harus mencari tahu untuk dibenahi,” ujarnya.
Rossi juga menambahkan bahwa masalah dengan riding position sudah terlihat jelas di televisi.
“Saya tidak merasa nyaman di atas motor, jadi kami sudah memikirkan sesuatu untuk memindahkan berat dan jika Anda lihat saya di televisi, saya tidak suka membalap seperti dulu. Itu jelas dari luar,” tukasnya.

0 komentar:

Reza Rajai Kejurda Balap Motor

LANGSA – Pembalap Abua Racing Team (ART) Istana Yamaha Banda Aceh, Reza Fahlevi merajai Kejuraan Daerah (Kejurda) Balap Motor Seri Tiga Aceh yang berlangsung di sirkuit buatan Lapangan Merdeka Langsa, Minggu (18/9). Reza yang turun pada kelas MP 1 bebek 125 cc Tune Up Seeded dan MP 2 bebek 110 cc tune up seeded, berhasil menjadi juara pertama.

Pimpinan Lomba, Buyung Gunadarma, Minggu (18/9) melaporkan, selain Reza yang tampil digdaya di MP 1 dan MP 2, kelas MP 3 bebek 125 cc tune up pemula dan MP 4 bebek 110 cc tune up pemula A, gelarnya juga diborong racer Kutaraja yaitu Pon C dari tim H2N Banda Aceh.

“Demikian juga dengan kelas MP 5 bebek 125 cc tune up pemula B yang juara satunya ditempati oleh pembalap Banda Aceh atas nama Dek Gam dari tim ART Istana Yamaha Banda Aceh, dan kelas matic tune up 130 cc pemula terbuka OMR Honda yang ditempati pembalap Said Fadli dari tim Famili Racing Team Banda Aceh,” ujarnya.

“Hanya kelas MP 6 bebek 110 cc tune up pemula B dan MP 7 matic standart s/d 130 cc, serta kelas 4 tak 110 cc tune up pemula terbuka OMR Honda, yang juara pertamanya direbut pembalap dari luar Banda Aceh, yaitu Ferdian Hardy Satria dari tim AKRT Kota Langsa di MP 6, Alvin Arvinal dari tim Roy Prima Motor MDN Langsa pada kelas MP 7, plus Yudishtira dari tim RRC Aceh Jaya di kelas 4 tak 110 cc,” jelas Buyung. “Itu berarti, Kejurda Seri III ini praktis dikuasai pembalap dari ibu kota (Banda Aceh-red),” imbuhnya.

Lebih lanjut, dia merincikan, juara dua kelas MP 1 bebek 125 cc Tune Up Seeded adalah Suprianto Ilham dari tim Capella Honda Racing Tim Banda Aceh, dan juara tiga ditempati M Reza dari tim A2N ogex Speed Shop Banda Aceh. Sedangkan, juara dua kelas MP 2 bebek 110 cc tune up seeded direbut Fajar Fitriansyah dari tim Capella Honda Racing Tim Banda Aceh, serta juara tiga ditempati oleh Suprianto Ilham, juga dari tim Capella Honda Racing Tim Banda Aceh.

“Untuk MP 3, juara dua Hadi Renaldi dari tim CRB Federal Oil Aceh Timur, serta juara tiga Goban dari tim ART Istana Yamaha Banda Aceh. Sementara runner-up kelas MP 4 Dedi S dari tim Champion Federal Oil Lhoekseumawe dan juara tiga Robby Fernanda dari tim Korwil Tamiang,” rincinya.

Pada kelas MP 5, juara dua Putra Maulana dari tim Aceh Jaya RT Aceh Jaya dan juara tiga M Ikram dari tim QL Motor Andesmont dari Banda Aceh. Untuk kelas MP 6, juara dua Farid dari tim SMR Banda Aceh dan juara tiga Fatur dari tim UC2BK Kota Langsa.

“Seterusnya, juara dua kelas MP 7 adalah Dimas Setiawan dari tim Roy Prima Motor MDN Langsa dan juara dua kelas 4 tak tune up 125 cc pemula terbuka OMR Honda disabet Andrian P dari tim RPM Kota Langsa,” pungkasnya.

3 komentar:

Stoner Menang, Stoner pun Senang

Aragon - Casey Stoner berhasil meraih kemenangan kedelapan musim ini di MotoGP Aragon. Stoner pun senang bukan kepalang mengingat kekalahannya di Misano dua pekan lalu.

Pada balapan seri ke-14 di sirkuit Aragon, Minggu (18/9/2011) malam WIB, Stoner yang start dari posisi terdepan tanpa kesulitan mempertahankannya hingga akhir lomba, meskipun di awal-awal sempat disalip Ben Spies.

Dengan kemenangan ini Stoner kian kokoh di puncak klasemen dengan 284 poin, selisih 44 poin dengan Jorge Lorenzo di posisi kedua. Pesaingnya itu cuma finis di podium ketiga pada balapan tadi.

Apa yang dicapai Stoner di balapan akhir pekan ini tentu membuatnya bahagia. Sebab pada balapan terakhir di Misano, ia harus kalah dari Lorenzo dan Dani Pedrosa.

"Segalanya berjalan dengan sangat baik dari awal. Motor sangat fantastis hari ini," girang Stoner di Autosport.

"Kami melakukan sedikit perubahan pada sesi sore tadi dan kondisi lintasan sedikit berbeda. Kami berusaha menemukan setelan yang pas untuk itu, namun hari ini cuaca sedikit lebih dingin. Angin lebih kuat dan kami merubah tampilan pada motor saya agar mampu mendapatkan angin. Hanya beberapa perubahan," sambungnya.

"Secara keseluruhan motor sangat menguntungkan kami. Start saya tidak baik namun kami kami tetap bisa berusaha mempertahankan cara kerja kami dan kami punya balapan yang fantastis," tukasnya.

"Saya harus banyak mengucapkan terimakasih kepada tim. Mereka sangat fantastis sepanjang musim ini. Setiap saya turun membalap, kami selalu yang tercepat. Ada beberapa balapan di mana kami cukup kesulitan dan saya sangat sangat senang dengan kemenangan hari ini," tuntasnya.

0 komentar:

Finis Kedua, Pedrosa Tak Kecewa

Alcaniz - Dani Pedrosa mengaku mengalami sejumlah masalah dalam balapan MotoGP Aragon. Rider Repsol Honda ini pun tak kecewa kalau pada akhirnya cuma bisa finis di posisi kedua.

Dalam balapan di Sirkuit Motorland Aragon, Minggu (18/9/2011), Pedrosa yang start dari posisi kedua tak kuasa mengejar Stoner. Beruntung, dia masih mampu mempertahankan posisinya dari kejaran pembalap-pembalap lain dan menuntaskan lomba 8 detik di belakang Stoner.

Pedrosa menyebutkan beberapa masalah yang membuatnya tak bisa mengejar Stoner, antara lain soal kecepatannya yang tak maksimal di sejumlah bagian sirkuit.

"Tentu saja saya melakukan yang terbaik. Kita sudah melihat dalam sesi latihan bahwa Casey sangat cepat di sini dan juga dalam balapan. Saya kehilangan sekian persepuluh detik di sektor pertama dan saya tak mampu memangkas jarak ini di bagian lap yang lain," akunya di stus resmi MotoGP.

Problem lain yang dialami Pedrosa adalah ban belakang. Tapi, dia masih bersyukur karena hal ini tak membuatnya kehilangan posisi kedua.

"Sepanjang lomba, saya punya banyak masalah dengan ban belakang. Prioritas saya adalah menjaga jarak dengan (Ben) Spies dan Jorge (Lorenzo pada lap-lap akhir dan mendapatkan podium," kata Pedrosa.

"Saya mendapatkan posisi kedua di tiga balapan berturut-turut. Ini tak terlalu buruk, tapi saya ingin terus berkembang pada seri-seri selanjutnya," tuntasnya.

0 komentar:

Finis Ketiga Sudah Maksimal Buat Lorenzo

Aragon - Jorge Lorenzo tampil buruk di MotoGP Aragon dan tertinggal makin jauh atas Casey Stoner. Menurut sang juara dunia, finis ketiga dalam balapan tersebut adalah hasil maksimal yang bisa dia dapat.

Memulai balapan dari posisi empat, Lorenzo tak pernah bisa mendekatkan jaraknya dengan Casey Stoner di posisi terdepan. Sampai akhirnya menyentuh garis finis, pembalap Yamaha asal Spanyol itu ketinggalan 14 detik dari si pemuncak klasemen sementara.

Dengan musim yang kian mendekati akhir, hasil MotoGP Aragon jelas tak diharapkan Lorenzo. Pembalap 24 tahun itu mengaku kalau performanya memang tak maksimal, dan podium ketiga adalah hasil terbaik yang bisa didapat.

"Posisi ketiga adalah yang terbaik yang bisa kami dapat hari ini, dan kami bisa melakukannya," sahut Lorenzo usai balapan.

"Bisa finis ketiga adalah hasil yang fantastis jadi saya akan menikmatinya dengan orang-orang yang datang ke sini dan mendukung kami," lanjut dia di Autosport.

Dengan hanya ada empat balapan tersisa musim ini, Lorenzo masih tertinggal 44 poin dari Stoner di posisi teratas. Secara matematis peluang mempertahankan titel juara dunia masih terbuka, meski itu bakal sulit.

"Kami melalui kemenangan di Misano dengan bencana akhir pekan ini. Mungkin ini merupakan trek terburuk buat Yamaha. Kami banyak mengalami kesulitan, terutama dengan perputaran ban," tuntas dia.

0 komentar:

MotoGP Aragon: Stoner Terdepan, Lorenzo Finish Ketiga

ARAGON  — Casey Stoner semakin memantapkan posisi di puncak klasemen sementara MotoGP 2011 setelah kembali finish pertama pada balap yang berlangsung di Aragon, hari ini, Minggu (18/9).

Pebalap Repsol Honda asal Australia itu kini mengumpulkan nilai 284 poin dari delapan kali finish pertama, atau selisih 44 poin dari peringkat kedua yang diduduki Jorge Lorenzo (Yamaha). Pada balap Minggu ini Lorenzo hanya berhasil finish ketiga, di belakang Dani Pedrosa (Repsol Honda).
Start dari pole position, Stoner sempat disalip Ben Spies di tikungan pertama. Namun keberuntungan Spies tidak berlangsung lama. Sebelum satu lap habis Stoner sudah kembali berada di depan, diikuti Pedrosa.
Kedua pebalap ini terus menguasai Aragon hingga Lorenzo pun tak mampu mengejar. Stoner finish dengan catatan waktu 42 menit 17,427 detik, atau lebih cepat sekitar 15 detik dari Lorenzo.
Lorenzo bahkan sempat digeser Marco Simoncelli keurutan kelima. Pebalap Italia dari tim Gresini Honda ini bahkan sempat berada di posisi ketiga usai menyalip Spies.
Sayangnya, Simoncelli tak mampu mempertahankan keunggulannya. Akibat terlalu lebar mengambil tikungan, Spies dan Lorenzo mampu mendahuluinya kembali. Lorenzo yang berada di posisi keempat kemudian merangsek ke urutan ketika setelah menyalip rekan satu timnya.
Sementara itu, Valentino Rossi (Ducati) yang start dari pit stop cukup puas bisa masuk ke dalam 10 pebalap terdepan yang finish di Aragon. Rossi yang sepanjang lomba mendapat tekanan dari Hiroshi Aoyama (Gresini Honda) berhasil mencuri posisi ke sepuluh di lap akhir.
 
Results - 23 laps:

Pos Rider Team/Bike Time/Gap
 1.  Casey Stoner      Honda           42m17.427s
 2.  Dani Pedrosa      Honda             + 8.162s
 3.  Jorge Lorenzo     Yamaha           + 14.209s
 4.  Marco Simoncelli  Gresini Honda    + 20.646s
 5.  Ben Spies         Yamaha           + 27.739s
 6.  Alvaro Bautista   Suzuki           + 30.373s
 7.  Nicky Hayden      Ducati           + 34.288s
 8.  Hector Barbera    Aspar Ducati     + 37.305s
 9.  Cal Crutchlow     Tech 3 Yamaha    + 39.652s
10.  Valentino Rossi   Ducati           + 39.832s
11.  Hiroshi Aoyama    Gresini Honda    + 39.997s
12.  Randy de Puniet   Pramac Ducati    + 54.717s
13.  Colin Edwards     Tech 3 Yamaha    + 58.430s

Retirements:

    Toni Elias        LCR Honda          16 laps
    Loris Capirossi   Pramac Ducati      16 laps
    Andrea Dovizioso  Honda               0 laps
    Karel Abraham     Cardion Ducati      0 laps

0 komentar:

Marco Simoncelli: Performa Ban Bikin Gue Gregetan

ARAGON – Meski merasa senang finish di posisi ke-4, Marco Simoncelli merasa ‘gregetan’ (baca: kesal) dengan performa ban yang dipakainya di balap MotoGP Aragon 2011.
 
“Saya puas dengan hasil balapan meski harus menggertakkan gigi. Saya tidak melakukan start dengan baik. Namun, dengan cepat saya menemukan irama permainan dan melewati beberapa pebalap untuk mendapatkan tempat ketiga,” kata Super Sic.
“ Lorenzo berlari lebih cepat saya karena bannya menggigit dengan baik dan tidak bermasalah dengannya. Sementara, performa ban saya menurun ketika memasuki putaran ke-10. Dan itu terjadi lagi di 5 lap berikutnya,” tambahnya.
“Saya beruntung Ben Spies bermain lebih dari saya sehingga dia dapat disikat,” tutup pebalap San Carlo Honda Gresini ini.
Jika Simoncelli tidak bermasalah dengan bannya, mungkin, dia dapat mengasapi Jorge Lorenzo, di mana waktu mereka terpaut sekitar 5 detik.
Oke, bro, kami tunggu aksi-aksinya yang lebih keren di sirkuit Motegi, 2 Oktober 2011.

0 komentar:

Capirossi Alami Dislokasi Bahu

Alcaniz - Loris Capirossi sepertinya harus menjalani musim terakhirnya di dunia balap motor dengan tidak mengenakkan. Akibat kecelakaan di Aragon, pembalap 38 tahun ini kembali mengalami cedera bahu.

Dalam balapan MotoGP Aragon, Minggu (18/9/2011), Capirossi bertabrakan dengan Toni Elias pada lap ke-15. Kedua pembalap terjatuh dan sama-sama tak bisa meneruskan lomba.

Akibat kecelakaan ini, Capirossi didiagnosis mengalami dislokasi bahu kanan--yang sudah cedera akibat kecelakaan di Assen, tiga bulan lalu.

"Sedikit yang bisa saya katakan. Saya terjatuh pada bahu saya yang 'terkenal' dan kembali mengalami dislokasi," kata Capirossi yang dikutip Autosport.

"Ini benar-benar menyakitkan, bahkan meski saya sudah diberi obat pengurang rasa sakit. Setelah balapan di Misano, saya cuma ingin minimal menyelesaikan balapan, tapi jadinya malah begini," tambahnya.

Capirossi sudah mengumumkan bahwa dia akan pensiun pada akhir musim ini. Dan akibat cedera bahunya ini, dia terancam absen di MotoGP Jepang, awal Oktober mendatang.

"Pada titik ini, kehadiran saya di Jepang sungguh diragukan, tapi saya masih berharap pulih tepat waktu," ujarnya.

Sebelumnya, akibat kecelakaan dalam sesi latihan Assen, pembalap Pramac Racing ini sudah absen di tiga seri.

0 komentar:

Copyright © 2012 Dapur Racing.