Honda Dash SE, Pecahkan Rekor Asia Road Racing Championship
Honda Dash SE Malaysia sama
dengan Blade 110R Indonesia. Tapi, Blade 110R korekan tunner tanah air
belum bisa bikin kejutan. Berbeda dengan Dash SE tim Pachie Yuzy Honda
Racing Team (PYHRT) yang turun di Asia Road Race Championship 2012 tiga
Minggu lalu. Membukukan waktu tempuh 1;55,99 menit. Time itu mematahkan
rekor Owie Nurhuda 1;58,173 yang diperolehnya tahun lalu.
Memang mengejutkan Dash SE yang digeber Md. Amirul Ariff Musa di
babak kualifikasi. Saat balap di race 1 dan 2 pun Amirul sempat masuk
rombongan terdepan yang didominasi rider Indonesia.
“Saya tak percaya lihat stop watch. Saya langsung lihat monitor. Heiiii benar 1;55,” ujar Syahrul Yuzi, manager tim PYHRT yang juga pernah malang-melintang balapan di dunia GP250.
Sungguh deh banyak juga tunner Indonesia yang datang ke Sentul geleng kepala dengan catatan waktu dibukukan Amirul. “Modified tak ekstrem. Rpm peak power saja hanya 10.000 rpm ketika dipakai di Sentul. Tak perlu tinggi, rasio kompresi juga hanya 12 : 1,” urai Rosdi Mohamad, juruk korek tim PYHR.
Kalau rasio kompresi 12 : 1 masih bisa diterima. Karena
menggunakan bahan bakar Petronas yang dijual di jalanan Jakarta.
Petronas punya kadar oktan 92 yang dianggap mekanik lokal setara dengan
Pertamax Plus dengan oktan 95.
Tapi, putaran maksimum 10.000 rpm untuk bebek kompetisi sepertinya aneh. Soalnya untuk menaklukan Sentul, butuh putaran mesin di atas 13.000 rpm. Pasti ada yang dirahasiakan.
Kalau pun bisa bikin catatan waktu yang menggemparkan, ada kuncinya. “Ini strategi di lap pertama saat QTT. Saat rider masuk trek, langsung laju. Slip stream pembalap lain one by one,” ungkap Yuzy.
Berdasarkan data, Amirul bisa mencatat best time saat QTT di lap
pertama. Curi angin saat pembalap berbaris rapat dan kecepatannya belum
maksimal dimanfaatkan. Boleh juga.
“Saya tak percaya lihat stop watch. Saya langsung lihat monitor. Heiiii benar 1;55,” ujar Syahrul Yuzi, manager tim PYHRT yang juga pernah malang-melintang balapan di dunia GP250.
Sungguh deh banyak juga tunner Indonesia yang datang ke Sentul geleng kepala dengan catatan waktu dibukukan Amirul. “Modified tak ekstrem. Rpm peak power saja hanya 10.000 rpm ketika dipakai di Sentul. Tak perlu tinggi, rasio kompresi juga hanya 12 : 1,” urai Rosdi Mohamad, juruk korek tim PYHR.
Tapi, putaran maksimum 10.000 rpm untuk bebek kompetisi sepertinya aneh. Soalnya untuk menaklukan Sentul, butuh putaran mesin di atas 13.000 rpm. Pasti ada yang dirahasiakan.
Kalau pun bisa bikin catatan waktu yang menggemparkan, ada kuncinya. “Ini strategi di lap pertama saat QTT. Saat rider masuk trek, langsung laju. Slip stream pembalap lain one by one,” ungkap Yuzy.
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Bridgestone Batllax 80/90-17
Ban belakang: Bridgestone Battlax 80/90-17
Karburator: Uma Racing
Knalpot: SCK
Sokbreker belakang : Ohlins
Ban depan: Bridgestone Batllax 80/90-17
Ban belakang: Bridgestone Battlax 80/90-17
Karburator: Uma Racing
Knalpot: SCK
Sokbreker belakang : Ohlins
0 komentar: