Yamaha Jupiter Z, Jadi Juara Berkat Lawan Arus
Lebih dari 90 persen mekanik menerapkan
pengapian DC pada motor yang berlaga di Motoprix mupaun Indoprix. Tapi,
Widia Kridalaksana, tunner tim Yamaha Yamalube KYT 3M FDR Ridlatama
malah melawan arus.
Pria yang akrab disapa Gendut ini justru mengaplikasi pengapian AC pada Yamaha Jupiter Z pacuan Yoga Adi Pratama. Pengapian AC yaitu sistem pengapian arus bolak balik. Listrik pengapian didapat langsung dari sepul.
Pria yang akrab disapa Gendut ini justru mengaplikasi pengapian AC pada Yamaha Jupiter Z pacuan Yoga Adi Pratama. Pengapian AC yaitu sistem pengapian arus bolak balik. Listrik pengapian didapat langsung dari sepul.
Nah, pengapain AC menurut Gendut ada sisi yang menguntungkan buat balap. Katanya api membesar mengikuti putaran mesin. Artinya, saat mesin bergasing di putaran atas, listrik yang akan dihasilkan pun makin besar. Ini untuk mengimbangi permintaan listrik yang makin besar.
Problemnya, mekanik harus ekstra kerja keras mengontrol sepul pengapian. Karena inilah nyawa dari motor. Apesnya, kerap dijumpai sepul mati kala motor sedang seru-serunya fight. Toh Gendut tak mau ikut arus. “Capek sedikit gak papa, asal hasil maksimal. Yang penting rajin mengontrol sepul. Buktinya, dipakai 10 kali balapan, baru ganti sekali,” ujar pria asli Jogjakarta ini.
Sepul pun bukan diambil dari part racing. Cukup memakai sepul Yamaha Vega dipadu CDI Rextor Extreme. Sistem pengapian AC menuntut fly wheel harus ringan. Flywheel dibubut hingga beratnya tersisa 400 gram. Standarnya hampir 1 kilogram. Langkah ini dilakukan agar motor cepat menggapai putaran tinggi.
Gak cuma fly wheel. Posisi magnet pun digeser ke dalam. Tak lagi di luar. Posisinya, mepet dengan kruk as. Makanya, pinggiran magnet pun dibubut. Setelah diukur, bebannya lebih ringan dibanding menggunakan magnet YZ 500.
Logikanya, pengapian AC membutuhkan porting kecil pada manifold. Juga campuran bahan bakar tidak terlalu kaya. Sehingga, cepat mendulang tenaga di rpm bawah. Lagi-lagi Gendut melawan arus.
Dia justru memakai porting besar. Diameter manifold dibikin 24 mm. Tak cuma itu, campuran bahan bakar pun tetap dibikin kaya. Bayangkan, karburator Mikuni 24 diisi kombinasi spuyer 160/35.
Artinya, pembalap dituntut jago gantung rpm. Karena kalau tidak, motor bisa ngok dan mesin mati. “Itulah kelebihan pembalapku. Dia pintar menjaga rpm,” tambah pria berkulit sawo matang ini.
Gak heran, Yoga pembalap senior dan papan tas. Dia adalah pembalap IP yang kini bertarung di MP. Gak kaget jika mampu menundukkan Jupiter Z korekan Gendut yang mesti gantung rpm.
0 komentar: