Motoprix 2015 Region II Dibanjiri Pemula Luar Jawa
Pemula benang merah balap motor selanjutnya.
Umumnya lahir bila di Pengrov IMI-nya konsisten bikin kejurda. Macam di Jawa
yang kejurda road racenya tinggal Jatim dan Jabar yang sangat aktif. Pengda
lain masih ada walau hanya sporadis. Kalau DKI sudah lama tak ada, lahan susah,
katanya
Cerita MotoPrix (Jawa) reg II tetap akan hidup. Itu pun kebanyakan diisi region lain bibit-bibitnya.
Mereka sengaja ‘hijrah’ demi mengejar prestasi di Jawa. Ada yang telah menonjol
macam Willy Hammer, Syahrul Amin atau AM Fadly yang barusan naik seeded.
Ketiganya dari Sulawesi.
Lalau ada Doohan Akbaruzaman yang sebenarnya
anak Tangerang, Banten, tapi lebih banyak berkompetisi di Sumatera saat pemula.
Maklum turunan orang tuanya dari Sumsel. Tahun ini Doohan yang sejak anak-anak
pemain motocross itu sudah naik seeded. Baru lalu dia ikut NHK FDR DRC Banyumas Road Race (4/1) di
Purwokerto, Jateng.
Contoh lagi pemula Agung Septian asal Jambi
yang bergabung di tim Yamaha TDR NHK Optimax FDR yang nongol di Purwokerto,
kemarin. Ada pula Jay Rulloh (Banjarbaru, Kalsel) bersama tim JPMRT Trijaya
MBKW2 dan Aditya Anugerah asal Padang, Sumbar di tim Bos Pam Pam 217 HSRT SYR
Zyrof 47. Mereka-mereka ini nantinya akan mengisi pemula MP Jawa 2015.
“Para petarung luar Jawa punya mental kuat
dan berani. Basis skill sih umumnya
bakat alami, makanya harus dipoles,” komentar Orin Sugawa, selaku promotor
gelaran di Purwokerto itu sekaligus pengamat talenta-talenta muda. ”Pasca event ini akan berlatih di
Hendryansyah Racing School (HRS). Utamanya dasar balap dan fisik,” komentar Jay
ang berstatus pelajar SMP N 7 Banjarmasin,
Kalsel.
Rudi dari Yamaha Tri Jaya dikabarkan merekrut
Ashwin Sanjaya (Makassar). Makassar saat ini memang dikenal salah satu kawasan
penghasil petarung hebat. Bersama Haris
Shati Wibowo alias Mlethis, Ashwin dipastikan siap mengancam. Menjadi salah satu duta di Yamaha Asean Cup
Race, Sentul lalu salah satu indikasinya.
Di satu sisi pemula ini
menjadi ancaman buat petarung Jawa selanjutnya bahkan sampai seeded, “Makanya
road race Jateng harus dihidupkan lagi. Tak ada cerita pemula hebat yang lahir,
tanpa kuantitas event yang memadai,” tegas Orin yang berbendera Bio Racing
Organizer.
0 komentar: