AHRS Dirampok, Kerugian Rp 10 miliar
DEPOK — Asep Hendro Racing Sport (AHRS) disatroni kawanan perampok pada Minggu dini hari (3/7).
Seperti yang dilansir kompas.com, toko dan aksesori sepeda motor, yang berlokasi di jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok, ini dikabarkan mengalami kerugian hingga Rp 10 miliar.
AHRS sangat dikenal para biker dengan produk-produk jaket serta racing suit. Kawanan perampok datang sekitar pukul 04.30 WIB. Kawanan perampok yang berjumlah enam orang tersebut membawa sebuah brankas baja yang berisi data-data penting dan surat-surat berharga yang nilainya ditaksir mencapai Rp 10 miliar.
“Ada 20 sertifikat tanah rumah, 30 BPKB mobil dan 30 BPKB sepeda motor, ada cek dan giro yang mau cair sekitar Rp 2 miliar, paspor, asuransi-asuransi saya, serta surat-surat bank,” jelas Asep Hendro, pemilik AHRS.
Hendro menduga ada orang dalam terlibat dalam kasus ini. Sebab, kata dia, kawanan perampok tidak mengambil barang-barang elektronik di bengkel yang khusus menjual barang-barang sepeda motor sport itu.
“Saya rasa ada orang dalam, karena (perampok) sudah tahu posisi-posisinya. Ruang kerja yang berisi komputer tidak disentuh sama sekali, brankas isi uang tidak diambil, malahan brankas yang berisi data-data dan surat-surat penting yang disimpan di ruang kerja saya di lantai dua dan CCTV (Closed Circuit Television) dicabutin semua, datanya dibawa,” terang Asep
Seperti yang dilansir kompas.com, toko dan aksesori sepeda motor, yang berlokasi di jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok, ini dikabarkan mengalami kerugian hingga Rp 10 miliar.
AHRS sangat dikenal para biker dengan produk-produk jaket serta racing suit. Kawanan perampok datang sekitar pukul 04.30 WIB. Kawanan perampok yang berjumlah enam orang tersebut membawa sebuah brankas baja yang berisi data-data penting dan surat-surat berharga yang nilainya ditaksir mencapai Rp 10 miliar.
“Ada 20 sertifikat tanah rumah, 30 BPKB mobil dan 30 BPKB sepeda motor, ada cek dan giro yang mau cair sekitar Rp 2 miliar, paspor, asuransi-asuransi saya, serta surat-surat bank,” jelas Asep Hendro, pemilik AHRS.
Hendro menduga ada orang dalam terlibat dalam kasus ini. Sebab, kata dia, kawanan perampok tidak mengambil barang-barang elektronik di bengkel yang khusus menjual barang-barang sepeda motor sport itu.
“Saya rasa ada orang dalam, karena (perampok) sudah tahu posisi-posisinya. Ruang kerja yang berisi komputer tidak disentuh sama sekali, brankas isi uang tidak diambil, malahan brankas yang berisi data-data dan surat-surat penting yang disimpan di ruang kerja saya di lantai dua dan CCTV (Closed Circuit Television) dicabutin semua, datanya dibawa,” terang Asep
0 komentar: