Rahasia Stoner Lari dari Hantu “Arm Pump”
JEREZ — Casey Stoner mengaku masih diliputi cidera arm
pump saat memenangi balap MotoGP Spanyol 2012 di sirkuit Jerez, Minggu
(29/4). Sakit ini merupakan permasalahan yang sama ketika dirinya
terpaksa melepaskan podium pertama ke tangah Jorge Lorenzo di Qatar.
“Saya masih menyimpan masalah pada arm pump, tapi beruntung tidak seberat yang terjadi di Qatar,” kata Stoner
Seperti diketahui, arm pump (pompa lengan) merupakan cidera yang biasa menimpa para pebalap sepeda motor, khususnya motocross. Pebalap yang terserang sindrom ini umumnya akan merasakan nyeri pada otot lengan ketika menggerakkan pergelangan tangan. Dalam kondisi ini sulit bagi pebalap mengendalikan sepeda motor pada kecepatan tinggi.
Beberapa pebalap MotorGP, seperti Toni Elias, NIcky Hayden, John Hopkins, Marco Melandri dan Keni Roberts Junior, juga pernah menderita sakit yang sama.
Stoner sendiri mengaku cidera arm pump telah membuat dirinya sulit memutar poros gas dan menekan rem dengan tangannya. “Saya tidak bisa menahan laju sepeda motor. Tapi kalau untuk jarak dekat, mungkin itu masih bisa,” ujar Stoner ketika di Qatar.
Karena itu, ketika berlaga di Jerez Stoner menerapkan metode balap yang lazim dipakai untuk penderita arm pump. Stoner terlihat berusaha menciptakan keseimbangan tubuh secara maksimal di atas motornya. Karena itu, pergerakkan badannya tidak terlihat begitu agresif, terutama ketika melibas tikungan.
Stoner juga memahami betapa arm pump sangat beresiko menyakitkan apabila pebalap melakukan pengereman keras, dan memutar grip secara ekstrim.
Trik tersebut benar-benar dilakukan Stoner sehingga Lorenzo tampak selalu bisa mendekati pabalap Australia ini di setiap muka tikungan di sirkuit Jerez.
“Saya sengaja tidak ingin membuat sebuah jarak yang jauh, meski saya tahu Jorge dan Dani sangat cepat. Saya hanya berusaha untuk tetap berada di depan keduanya dan menarik diri dari yang lain,” ucap Stoner menanggapi kemenangan di Jerez.
“Menang di lintasan ini (Jerez) adalah sesuatu yang sangat spesial bagi saya,” tambah sang Juara Dunia ini.
Sebenarnya permasalahan arm pump tidak begitu saja bisa hilang dari tangan Stoner. Sebab, bila saja tidak ditangani secara medis maka kondisi lebih parah, yaitu kerusakan otot secara permanen, bisa mengancam.
Untuk itu, Stoner masih memiliki waktu lima hari menjelang sesi latihan di seri Portugal. Namun tampaknya Stoner tidak ingin melakukan operasi medis mengingat selisih nilai dengan Lorenzo masih terpaut 4 poin.
“Kami perlu bicara dengan beberapa orang dan berusaha mencari solusi dengan cara lain. Ini tentu rumit sebab saya sangat ingin sakit ini pulih,” ungkap Stoner.
“Saya masih menyimpan masalah pada arm pump, tapi beruntung tidak seberat yang terjadi di Qatar,” kata Stoner
Seperti diketahui, arm pump (pompa lengan) merupakan cidera yang biasa menimpa para pebalap sepeda motor, khususnya motocross. Pebalap yang terserang sindrom ini umumnya akan merasakan nyeri pada otot lengan ketika menggerakkan pergelangan tangan. Dalam kondisi ini sulit bagi pebalap mengendalikan sepeda motor pada kecepatan tinggi.
Beberapa pebalap MotorGP, seperti Toni Elias, NIcky Hayden, John Hopkins, Marco Melandri dan Keni Roberts Junior, juga pernah menderita sakit yang sama.
Stoner sendiri mengaku cidera arm pump telah membuat dirinya sulit memutar poros gas dan menekan rem dengan tangannya. “Saya tidak bisa menahan laju sepeda motor. Tapi kalau untuk jarak dekat, mungkin itu masih bisa,” ujar Stoner ketika di Qatar.
Karena itu, ketika berlaga di Jerez Stoner menerapkan metode balap yang lazim dipakai untuk penderita arm pump. Stoner terlihat berusaha menciptakan keseimbangan tubuh secara maksimal di atas motornya. Karena itu, pergerakkan badannya tidak terlihat begitu agresif, terutama ketika melibas tikungan.
Stoner juga memahami betapa arm pump sangat beresiko menyakitkan apabila pebalap melakukan pengereman keras, dan memutar grip secara ekstrim.
Trik tersebut benar-benar dilakukan Stoner sehingga Lorenzo tampak selalu bisa mendekati pabalap Australia ini di setiap muka tikungan di sirkuit Jerez.
“Saya sengaja tidak ingin membuat sebuah jarak yang jauh, meski saya tahu Jorge dan Dani sangat cepat. Saya hanya berusaha untuk tetap berada di depan keduanya dan menarik diri dari yang lain,” ucap Stoner menanggapi kemenangan di Jerez.
“Menang di lintasan ini (Jerez) adalah sesuatu yang sangat spesial bagi saya,” tambah sang Juara Dunia ini.
Sebenarnya permasalahan arm pump tidak begitu saja bisa hilang dari tangan Stoner. Sebab, bila saja tidak ditangani secara medis maka kondisi lebih parah, yaitu kerusakan otot secara permanen, bisa mengancam.
Untuk itu, Stoner masih memiliki waktu lima hari menjelang sesi latihan di seri Portugal. Namun tampaknya Stoner tidak ingin melakukan operasi medis mengingat selisih nilai dengan Lorenzo masih terpaut 4 poin.
“Kami perlu bicara dengan beberapa orang dan berusaha mencari solusi dengan cara lain. Ini tentu rumit sebab saya sangat ingin sakit ini pulih,” ungkap Stoner.
0 komentar: